Minggu, 05 Januari 2014


Studi Kelayakan Bisnis

The Flower Of Service Kampung Bandar senapelan Pekanbaru Riau


Sebuah Objek wisata tidak akan maju dan berkembang jika hanya fokus ke satu inti saja Melainkan harus dilengkapi dengan Seperti :
·         Information
·         Consultation
·         Order talking
·         Hospitality
·         Caretaking
·         Exception
·         Biling
·         Payment

Ø  Core(Inti)
Inti Dari Kampung Bandar Senapelan pekanbaru  adalah objek wisata perkampungan yang ada dipekanbaru cocok untuk Bersantai dan menikmati pemandangan sungai dan wisata fotografi.


Ø  Information(Informasi)
Informasi dapat diperoleh melalui Dinas Pariwisata Dan dapat di sreaching di internet,atau dari masyarakat pekanbaru Kampung Bandar terletak di Kelurahan Kampung Bandar, Kecamatan Senapelan pekanbaru Riau dan dikampun Bandar kita bisa melihat proses Kain Tenun Riau dan atraksi wisata yang ada,dan berdekatan dengan sungai siak pasar bawah dan masjid bersejarah.
Ø  Consultation(konsultasi)
wisatawan Bisa berkonsultasi tetang Acara apa yang Cocok dibuat di daerah kampung Bandar Pada Dinas Pariwisata atau pada Travel Agent Karna Beberapa Tahun Lagi Kampur Bandar Menjadi Akon desa Wisata DiPekanbaru.
Ø  Ordertalking(Penerimaan Pesanan)
Travel Agent akan Membuat Paket Desa Wisata kampung bandar sebagai Destinasi wisata terpadu, yakni wisata sejarah, budaya, kuliner dan belanja karena berdekatan dengan Pasar bawah yang akan dijual Kepada wisatawan.
Ø  Hospitality(Keramatamahan)
Masyarakat kampung Bandar Sangat menerima Kedatangan para wisatawan yang akan berkunjung melihat dan menikmati daerah tersebut karna pemerintah sudah menetapkan bawha Kampung Bandar dijadikan Akon wisata.
Ø  Caretaking(Kepedulian)
Masyarakat kampung bandar menjaga Daerah mereka agar tetap bersih dan Pemerintah peduli dengan  Desa wisata Kampung bandar Dan setiap Tahun akan Mengadakan Seminar tetang perkembangan dan kemajuan Kampung bandar bersama Pihak-pihak Terkait seperti travel agent yang ada dipekanbaru,Dinas Pariwisata,pengusaha-pengusaha yang bergerak dibidang jasa.
Ø  Exception(Pengecualian)
Wisatawan tidak dibenarkan untuk Bernang disungai yangb terletak dilokasi kampung bandar terkecuali dipantau olehpemandu wisata lokal.
Ø  Biling(Penagihan)
Wisatawan langganan akan ditangih setelah selesai menikmati daerah kampung Bandar dengan syarat memberikan Dp dan Foto copy identitas.
Ø  Payment(Pembayaran)
Pembayaran ke objek wisata Kampung bandar hanya menerima uang Tunai.













Terima Kasih


Studi Kelayakan Bisnis
disusun oleh

Nama                    : Mario Yakub
Jurusan                :M.UPW

STIPAR/APEPH





Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa Karena atas segala Kelimpahan rahamad dan kuasanya penyusunan Buku Studi Kelyakan Bisnis  : Pendekatan Praktis dapat disekesaikan.Setiap aktifitas kehidupan tidak dapat dilepaskan dari aktifitas bisinis disetiap aktifitas bisnis senantiasa diawali dengan studi kelyakan bisinis meskipun dengan itesitas yang berbeda-beda.berdasakan alasan tersebut maka penulis merasa perlu untuk menulis buku studi kelyakan yang disusun secara sistematis disertai dengan contoh dan pemecahannya,dengan harapan agar buku ini mudah dipahami oleh kalangan mahasiswa dan masyarakat ,dan mudah untuk diaplikasikan oleh para pelaku bisnis.
Buku ini disusun berdasarkan pada beberapa buku studi kelayakan yang telah ada sebelumnya  dan beberapa buku penunjang lainnya dan dari beberapa website. Pihak yang telah banyak memberikan kepercayaan kepada penulis untuk meringkas buku studi kelayakn bisnis yaitu,Dosen saya yang mengajar SKB,dan teman-teman saya sekalian.akhir kata saya ,segala kritik yang sifatnya membangun akan penulis terimah dengan senang hati demi meningkatakan kesempurnaan buku ini,terima kasih.










DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................... ........... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.      Pengertian Bisnis.............................................................................. ........... 1
2.      Pengertian SKB................................................................................ ........... 1
3.      Tujuan SKB..................................................................................... ........... 2
4.      Lembaga-lembaga SKB .................................................................. ........... 2
BAB II Time Value of Money
1.      Pendahuluan..................................................................................... ........... 5
2.      Time Preferensi, Anuitas.................................................................                 5

BAB III Biaya Modal (Cost of Capital)
1.      Pendahuluan..................................................................................... ........... 7
2.      Biaya modal individu....................................................................... ........... 7
3.      Kesimpulan ...................................................................................... ........... 9
BAB IV Penilaian Aspek Hukum, Ekonomi, Sosial dan Lingkungan
1.      Pendahuluan..................................................................................... ........... 10
2.      Analisis Aspek Legal ................................................................................... 10
3.      Analisis Aspek Ekonomi Nasional.............................................................. 13
4.      Kesimpulan................................................................................................... 13
BAB V Penilaian Aspek Pasar dan Pemasaran
1.      Pendahuluan..................................................................................... ........... 14
2.      Analisis Aspek Pasar................................................................................... 14
3.      Analisis Aspek Pemasaran.......................................................................... 17
4.      Kesimpulan.......................................................................................            21

BAB VI Alat-alat Analisis Dalam Aspek Pasar dan Pemasaran
1.      Pendahuluan..................................................................................... ........... 21
2.      Alat-alat Analisis Dalam Aspek Pasar dan Pemasaran............................ 21
3.      Kesimpulan....................................................................................... ........... 23
BAB VII Penilaian Aspek Teknik dan Teknologi
1.      Pendahuluan..................................................................................... ........... 24
2.      Masalah Manajemen Operasional.............................................................. 24
3.      Masalah Proses Produksi Dan Operasi...................................................... 25
4.      Kesimpulan................................................................................................... 29
BAB VIII Penilaian Aspek Manajemen dan SDM
1.      Pendahuluan..................................................................................... ........... 30
2.      Manajeman Pembangunan............................................................. ........... 30
3.      Manajeman Dalam Operasional................................................................. 31
4.      Fungsi Aspek Dalam Manajeman.............................................................. 33
5.      Kesimpulan....................................................................................... ........... 33
BAB VIII Penilaian Aspek Finansial
1.      Pendahuluan................................................................................................ 35
2.      Kebutuhan Dana Dan Sumbernya............................................................ 35
3.      Aliran Kas Proyek....................................................................................... 37
4.      Kesimpulan................................................................................................... 37
BAB XI Penutup
Kesimpulan /Resume.............................................................................            38
DAFTAR PUSTAKA........................................................................... 
Bab I
Pendahuluan

Pendahuluan
1.      Pengertian Bisnis
bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti "sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.
Bisnis terdiri dari berbagai macam tipe, dan, sebagai akibatnya, bisnis dapat dikelompokkan dengan cara yang berbeda-beda. Satu dari banyak cara yang dapat digunakan adalah dengan mengelompokkan bisnis berdasarkan aktivitas yang dilakukannya dalam menghasilkan keuntungan.

2.      Pengertian Studi Kelayakan Bisinis
Yang dimaksud dengan studi kelayakan bisnis adalah penelitian dan penilaian tentang dapat tidaknya suatu proyek dilakukan dengan berhasil (menguntungkan).Pengertian menguntungkan berhasil atau layak, ada yang menafsirkan dalam arti sempit dan arti luas. Pengertian arti sempit, biasanya pihak swasta yang lebih berminat tentang manfaat ekonomi suatu investasi.Pengertian dalam arti luas, biasanya pemerintah atau lembaga non profit disamping manfaat ekonomi masih ada manfaat lain yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan.

3.      Manfaat Studi Kelayakan Bisnis
Dengan membuat suatu penilaian terlebih dahulu sebelum melakukan investasi yang kemudian dituangkan dalam suatu laporan secara tertulis, Manfaat yang bisa diperoleh hasil laporan studi kelayakan bisnis ini bisa digunakan sebagai pedoman/alat untuk mengetahui sampai sejauh mana kegiatan investasi telah dilakukan. Pada intinya laporan SKB ini bisa untuk alat pengawasan.

4.      Tujuan Studi Kelayakan Bisnis
Suatu proyek investasi pada umumnya memerlukan dana yang cukup besar dan mempengaruhi perusahaan dalam jangka panjang karenanya perlu diadakan suatu studi atau penelitian dan penilaian sebelumnya. Banyak sebab yang mengakibatkan suatu proyek ternyata kemudian tidak menguntungkan/gagal. Sebab itu bisa berwujud kesalahan perencanaan, kesalahan analisa pasar, kesalahan dalam memprediksi bahan baku, kesalahan merekrut tenaga kerja. Disamping itu juga karena kesalahan dalam analisa lingkungan.Untuk itulah studi tentang kelayakan minimal ekonomis menjadi sangat penting. Dengan ringkas kita bisa mengatakan bahwa tujuan dilakukannya studi kelayakan adalah untuk menghindari keterlanjuran penanaman modal yang terlalu besar untuk kegiatan yang ternyata tidak menguntungkan.
5.      Lembaga-lembaga yang Memerlukan Studi Kelayakan
Pembuatan studi kelayakan digunakan untuk memenuhi permintaan pihak-pihak yang berbeda. Masing-masing pihak mempunai kepentingan serta sudut pandang yang berbeda.

·         Investor
Pihak yang menanamkan dana dalam suatu proyek tentunya akan lebih memperhatikan prospek usaha tersebut. Prospek disini dimaksudkan keuntungan beserta resiko investasi. Gambaran pospek ini sedikit banyak tercermin dari suatu Studi Kelayakan Bisnis (SKB).

·         Kreditur/Bank
Pihak kreditur/ Bank memperhatikan segi keamanan dana yang dipinjamkan.Mereka mengharapkan bunga plus angsuran pokok bisa dibayarkan tepat waktu.



·         Pemerintah
Pemerintah terutama lebih berkepentingan dengan manfaat proyek tersebut bagi perekonomian nasional.

Tahap Penyusunan SKB

Dalam studi kelayakan langkah pertama yang perlu ditentukan adalah :
Ø  Identifikasi kesempatan usaha
Ø  Perumusan
Ø  Penilaian, melakukan penilaian terhadap berbagai aspek
Ø  Pemilihan, melakukan pemilihan dengan mengingat segala keterbatasan dan tujuan yang dicapai.
Hal-hal yang perlu diketahui dalam membuat suatu Studi kelayakan adalah :

1.      Ruang lingkup kegiatan proyek/bisnis
2.      Cara kegiatan proyek/bisnis dilakukan
3.      Evaluasi terhadap aspek-aspek yang menentukan terhadap keberhasilan suatu proyek/bisnis
4.      Sarana yang diperlukan oleh proyek/bisnis
5.      Hasil kegiatan proyek/bisnis tersebut
6.      Akibat (dampak), baik yang bermanfaat atau tidak dari adanya proyek/bisnis tersebut
Perbedaan intensitas studi kelayakan
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi intensitas studi kelayakan, yaitu :
1. Besarnya dana yang ditanamkan atau dinvestasikan
2. Tingka ketidakpastian proyek/bisnis
3. Kompleksitas elemen-elemen yang mempengaruhi proyek/bisnis.




Pembuatan Studi Kelayakan Proyek/Bisnis

Fase pertama dalam membuat suatu studi kelayakan proyek/bisnis adalah identifikasi kesempatan usaha, baru kemudian diikuti fase berikutnya.Pada umumnya tahap-tahap untuk melakukan proyek investasi sebagai berikut :
1.      Identifikasi. Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan berupa menelaah atau melihat adanya kesempatan nvestasi yang mungkin menguntungkan.
2.      Perumusan. Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan berupa menerkemahkan kesempatan investasi kedalam suatu rencana proyek/bisnis yang kongrit
3.      Penilaian. Pada tahap ini dilakukan kegiatan analisis situasi dengan alat analisis yang diperlukan dan menilai aspek-aspek yang penting serta menentukan keberhasilan suatu proyek/bisnis.
4.      Pemilihan. Berdasarkan tahap penilaian maka ditentukan pilihan proyek/bisnis yang menguntungkan.
5.      Implementasi. Menyelesaikan proyek/bisnis yang sudah dipilih dengan tetap berpegang pada perencanaan dan anggaran yang telah ditentukan.

Aspek-aspek Studi Kelayakan Bisnis
1.      Aspek Pasar dan Pemasaran
2.      Aspek teknis dan Teknologi
3.      Aspek Manajemen
4.      Aspek Hukum
5.      Aspek Lingkungan
6.      Aspek keuangan
7.      Aspek Ekonomi dan Sosial






Bab II
 Time Value of Money


1.      PENDAHULUAN
Time Value of Money ini dimaksudkan untuk memberi pengertian dan pemahaman tentang studi kelayakan, khususnya masalah pengaruh waktu terhadap nilai uang /analisis Time Value of Money kepada para mahasiswa. Selain itu dibahas juga masalah konversi antara present value, future value dan annuitas.
2.      Time Preferensi, Anuitas
Time Preferensi waktu (skala waktu), kaitannya dengan pengertian yang menyatakan bahwa sejumlah sumber yang tersedia saat ini untuk dinikmati lebih disenangi daripada jumlah yang sama tapi baru tersedia beberapa tahun yang akan datang.
Present Value (Nilai sekarang)
Sejumlah nilai yang ada sekarang (yang kita terima sekarang) bila jumlah (nilai) pada waktu yang akan datang diketahui.
Rumus :
F
P =
       (1 + i)n

            Dimana :
P = nilai sekarang
F = nilai yang akan datang
i = suku bunga
n = jumlah tahun

                       


       1


 
Nilai =    (1 + i)n

Future Value (Nilai akan datang)
Suatu nilai jumlah pada masa yang akan datang bila jumlah atau nilai masa sekarang sudah diketahui.

Future Value : P (1 + i)n

Dimana :          P = Present Value
i = suku bunga
n = jumlah tahun
Anuitas : jumlah yang akan dibayar atau jumlah yang akan diterima secara berturut-turut dari suatu periode yang ada.
Sifat-sifat annuity/anuitas
a.       Jumlah angsuran sama
b.      Jumlah periode angsuran sama
c.       Angsuran pertama biasanya pada akhir periode pertama













Bab III
Biaya Modal (Cost of Capital)

1.      Pendahuluan
Biaya Modal (Cost of Capital)ini dimaksudkan untuk memberi pengertian dan pemahaman tentang studi kelayakan, khususnya penilaian biaya modal (Cost of Capital) kepada para mahasiswa. Hal-hal yang dibicarakan antara lain biaya modal individu, biaya modal rata-rata tertimbang, penyesuaian NPV sebagai alternatif biaya modal rata-rata tertimbang. Dalam bab ini dibicarakan tentang biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan karena menggunakan sumber dana tertentu. Setiap sumber dana mempunyai biaya modal. Suatu proyek mungkin saja menggunakan sumber dana dari berbagai macam sumber, misalnya dari luar perusahaan. Pada bab ini juga dibicarakan tentang usaha mengaitkan antara keputusan investasi dengan keputusan pembelajaran.
2.      Biaya Modal Individu
Untuk bisa menghitung biaya modal keseluruhan dari suatu proyek perlu diketahui terlebih dahulu biaya modal dari masing-masing sumber pembelanjaan.Sumber pembelanjaan pada dasarnya bisa dikelompokkan menjadi sumber yang berupa hutang dan berupa modal sendiri.
Biaya Modal Individu
Dari modal sendiri biasanya berupa laba ditahan atau tambahan modalpemilikan dan juga Biaya Hutang (Cost of debt)
A.    Biaya Hutang Jangka Pendek
Pada dasarnya hutang jangka pendek terdiri dari misalnya hutang dagang,kredit bank. Biaya hutang dagang sangat eksplisit. Bila perusahaan gagal membayar tepat waktunya akan kehilangan kesempatan memperoleh Cash discount. Biaya hutang jangka pendek dapat dihitung dengan membandingkan cash discount yang hilang dengan jumlah rata-rata hutang tertimbang.

Kb = Cash discount yang hilang x 100%
Jumlah hutang


Bila setelah pajak maka disesuaikan rumusnya ; Kb (1 – T)
Untuk kredit dari bank biasanya langsung dipotong bunganya dimuka,sehingga untuk menghitung biaya modal sesungguhnya perlu mengaitkan bunga yang dibayar dengan jumlah uang yang diterima (dana efektif yang dapat digunakan) Contoh : Misalkan bank akan memberikan kredit jangka pendek kepada suatu perusahaan sebesar Rp. 100 juta dengan bunga 2% perbulan selama 8 bulan. Bank menetapkan syarat bahwa aktiva yang dijadikan sebagai jaminan harus diasuransikanselamaumur kredit dan misalnya premi asuransi sebesar Rp. 5 juta Biaya kredit dihitung sebagai berikut :
21.000.000  x 100% = 26,582%
79.000.000
Setiap bulannya :         26,582 = 3,323%
    8
Biaya sesudah pajak : Biaya sebelum pajak ( 1 – T).
B.     Biaya Penggunaan Modal dari Hutang Jangka Panjang

Dalam perhitungan biaya penggunaan hutang jangka panjang dan umumnya adalah dalam bentuk obligasi, kita harus mengaitkan jumlah dana netto yang diterima dengan pengeluaran kas karena penggunaan dana tersebut.Ada dua metode yang dapat digunakan untuk menghitung besarnya biaya obligasi (cost of bonds)
1)      Menggunakan rumus “shortcut” atau atas dasar kira-kira (approximat method);
2)      Menggunakan tabel NPV atau metode accurate.
(Kepada mahasiswa disarankan untuk membaca pada literatur keuangan, misal Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan : Bambang Riyanto: Manajemen Keuangan , Syafaraudin Alwi, atau lainnya)
C.    Biaya Penggunaan Modal dari Saham Preferen
Saham preferen mempunyai sifat campuran antara hutang dan saham biasa.Mempunyai sifat hutang karena saham preferen mengandung kewajiban yang tetap untuk mengadakan pembayaran secara periodik, dan ada hak lebih dulu bila perusahaan dilikuidasi.

Rumus : Biaya saham preferen =  Dp .
Pn
Dimana : Dp = dividen per lembar saham preferen
Pn = harga netto (net price0 yang diperoleh dari penjualan selembar    saham preferen baru.
D.    Biaya Penggunaan Modal dari laba Ditahan (Cost of Retained Earning)
Besarnya biaya penggunaan dan dari laba ditahan adalah sebesar tingkat pendapatan investasi (Rate of Return) dalam saham yang diharapkan diterima oleh para investor, atau dengan kata lain biayanya dianggap sama dengan biaya penggunaan dana yang berasal dari saham biasa.
E.     Biaya Penggunaan Modal Dari Emisi Saham Biasa Baru (Cost of New Common Stock)
Biaya ini lebih tinggi dari biaya dari laba ditahan karena dalam emisi saham baru dibebani biaya emis (floatation/floating cost).Biaya saham biasa baru (Cost of New Common Stock) =

Tingkat pendapatan investasi (rate of return) yang diharapkan dari saham biasa
1 – persentase biaya emisi dihitung dari harga jual (sebelum dikurangi emisi)


3)      Kesimpulan
Biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan karena menggunakan sumber dana tertentu. Setiap sumber dana mempunyai biaya modal. Untuk bisa menghitung biaya modal keseluruhan dari suatu proyek perlu diketahui terlebih dahulu biaya modal dari masing-masing sumber pembelanjaan.


Bab IV
Penilaian Aspek Hukum, Ekonomi, Sosial
dan Lingkungan

1.      Pendahulaun
Penilaian Aspek Hukum, Ekonomi, Sosialdan Lingkungan ini dimaksudkan untuk memberi pengertian dan pemahaman tentang studi kelayakan, khususnya penilaian Aspek Hukum, Ekonomi, Sosial dan Lingkungan kepada para mahasiswa. Hal-hal yang dibicarakan antara lain Aspek Legal, Aspek Ekonomi, Aspek Sosial dan Lingkungan.
2.      Analisis Aspek Legal
Penilaian aspek ini penting dilakukan sebelum proyek terlanjur diberhentkan oleh pihak-pihak yang berwajib karena dianggap beroperasi secara legal atau menghadapi protes masyarakat yang menganggap bahwa proyek/bisnis yang dibangun melanggar norma kemasyarakatan.Dalam aspek yuridis yang perlu dilihat dari sisi :
a)      Who (siap pelaksana proyek)
b)      What (proyek apa yang dibuat)
c)      Where (dimana proyek dibuat)
d)     When (kapan proyek akan dilaksanakan)
e)      How (bagaimana proyek dilaksanakan)

1.      Siapa pelaksana Proyek
Siapa pelaksana dapat didekati dengan dua macam:
- Badan Usahanya
- Individu yang terlibat sebagai decision makers Beberapa bentuk yuridis perusahaan:
- Perusahaan perorangan, merupakan perusahaan yang dikelola oleh seseorang.Disatu pihak dia memperoleh semua keuntungan perusahaan, disisi lain dia juga menanggung semua resiko yang timbul dari kegiatan perusahaan. - Firma (Fa), suatu bentuk perkumpulan usaha yang didirikan oleh beberapa orang dengan menggunakan nama bersama. Semua anggota mempunyai tanggung jawab sepenuhnya. Bila perusahaan memperoleh untung dibagi bersama tapi bila menderita rugi ditanggung bersama pula.
- Perseroan Komanditer (CV), merupakan suatu persekutuan oleh beberapa orang yang masing-masing menyerahkan sejumlah uang dalam jumlah tertentu (tidak selalu sama). Anggota ada 2 macam ada yang aktif dan ada yang pasif.
- Perseroan Terbatas (PT), bentuk perusahaan yang modalnya terbagi atas sahamsaham.Makin banyak saham yang dimiliki makin besar andilnya dan kedudukannya dalam perusahaan tersebut.
- Koperasi, merupakan bentuk badan usaha yang bergerak dibidang ekonomi bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya yang bersifat murni pribadi dan tidak dapat dialihkan.
Identitas pelaksana :
- Kewarganegaraan, hal ini perlu diketahui karena berkaitan dengan prosedur pinjaman.
- Informasi Bank, perlu diketahui apakah anggota perusahaan sponsor proyek adalah debitur bank lain. Jika ya apakah ada keterlibatan lain.
- Keterlibatan pidana dan perdata, perlu diketahui apakah pelaksana proyek tengah terlibat dalam suatu tindakan yang dapat menimbulkan gugatan ataupun tuntutan.
- Hubungan keluarga, jika terdapat hubungan suami istri, keluarga sebagai individu yang terlibat dalam proyek, perlu diselidiki bagaimana kebijaksanaan
pengelolaan yang digunakan.
2.      Proyek apa yang dilaksanakan
- Bidang usaha yang dibangun harus sesuai dengan anggaran dasar perusahaan.
- Fasilitas
-Gangguan Lingkungan
- Pengupahan


3.      Dimana proyek dilaksanakan
- Perencanaan wilayah
- Status tanah
4.      Waktu / pelaksanaan
Disamping waktu operasional, perlu dilihat pula waktu yang berkaitan
dengan perizinan. Semua perizinan masih berlaku/tidak.
5.      Bagaimana Cara Melaksanakan Proyek
Telah dijelaskan dalam aspek manajemen.

3.      Analisis Aspek Ekonomi Nasional
Selain aspek yang telah disebutkan diatas, perlu pula mengadakan analisis kemanfaatan dan biaya terhadap perekonomian secara nasional dan sosial, dimana kedalaman dan keluasan analisanya tegrantung dari kriteria-kriteria yang ditentukan untuk menilai suatu proyek.Aspek-aspek penilaian manfaat suatu proyekManfaat dan biaya proyek dapat ditinjau dari :
-          Sisi rencana pembangunan nasional, analisis manfaat proyek ditinjau dari sisi ini dimaksudkan agar proyek dapat memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat, menggunakan sumber daya lokal, menghasilkan dan menghemat devisa, menambah pendapatan nasional.
-          Sisi distribusi nilai tambah
-          Sisi tenaga kerja
-          Sisi keuntungan ekonomi nasional
-          Sisi pengaruh sosial
-          Sisi manfaat/biaya sosial
Hambatan Pembangunan Ekonomi
Beberapa hambatan pembangunan ekonomi dapat berupa, iklim tropis, produktivitas rendah, kapital sedikit, nilai perdagangan luar negeri yang rendah,besarnya pengangguran, besarnya ketimpangan distribusi pendapatan, tekanan produk yang buruk, penggunaan tanah dengan produktivitas rendah.
4.      Analisis Aspek Lingkungan
Pada analisis aspek lingkungan didasarkan pada Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). AMDAL adalah suatu kajian secara cermat dan mendalam tentang dampak penting suatu kegiatan yang direncakan terhadap lingkungan.Perlunya AMDAL adalah :
-          Peraturan Pemerintah
-          AMDAL harus dilakukan agar kualitas lingkungan tidak rusak dengan adanya proyek-proyek
Peran AMDAL
-          Peran dalam pengelolaan lingkungan
-          Peran dalam pengelolaan proyek
-          Peran dalam dokumen penting\


5)      Kesimpulan
kelayakan aspek hukum adalah jika ide bisnis mampu memenuhi ketentuan hukum,persyaratan perizinan,dan jaminan yang diperlukan jika bisnis dibiayai dengan pinjaman maka bisnis tersebut dinyatakan layak sebaliknya jika ide bisnis  tidak mampu memenuhi ketentuan yang ada maka dinyatakan tidak layak.sedangkan Aspek lingkungan dilakukan dengan menganalisis tingkat kesesuaian lingkungan dengan ide bisnis serta menganalisis perbandingan dampak positif dan dampak negatif bisnis bagi lingkungan.Sebua ide bisnis akan dinyatakan layak berdasarkan aspek lingkungan jika lingkungan ide bisnis sesuai dengan kondisi lingkungan dan memiliki dampak positif yang lebih besar terhadap lingkungan dibandingkan dengan dampak negatifnya.







Bab V
Penilaian Aspek Pasar dan Pemasaran


1.      Pendahuluan

Penilaian Aspek Pasar dan Pemasaranini pembahasan di bagi menjadi dua..Pada bagian pertama dibahas masalah aspek pasar. Pada bagian ini dimaksudkan mengenal dan mengetahui karakteristik pasar yang akan dituju. Hasil yang diperoleh pada aspek pasar ini akan menjadi masukan untuk analisis aspek berikutnya yaitu aspek pemasaran,yang dibahas pada bagian dua.

2.      Analisis Aspek Pasar

Beberapa pertanyaan dasar dalam aspek pasar adalah :
a.       Berapa market potential (pasar potensial) yang tersedia untuk masa yang akan datang ?
Untuk keperluan ini hal yang perlu diketahui adalah:
-          Tingkat permintaan masa lalu
-          Variabel-variabl yang mempengaruhi permintaan.
b.      Berapa market share yang dapat diserap dari keseluruhan pasar potensial?
Bagaimana perkembangan market share untuk masa mendatang ?
c.       Strategi pemasaran yang bagaimana dapat digunakan untuk mencapai market share (dalam analisis pemasaran)?

Analisis Pasar

Pengertian Pasar :
menurut Stanton adalah kumpulan orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk belanja dan kemauan untuk membelanjakannya.

Permintaan dan Penawaran

Permintaan: Jumlah barang yang dibutuhkan konsumen yang mempunyai kemampuan membeli pada berbagai tingkat harga.Faktor yang mempengaruhi permintaan antara lain:
a.       harga barang itu sendiri,
b.      harga barang lain,
c.       pendapatan,
d.      selera.

Penawaran:
 Berbagai kuantitas barang yang ditawarkan di pasar pada berbagai
tingkat harga.Faktor yang mempengaruhi penawaran antara lain:
a)      harga barang itu sendiri,
b)      harga barang lain,
c)      biaya produksi,
d)     tingkat teknologi,
e)      tujuan perusahaan.





Bentuk-bentuk Pasar.

a)      . Pasar persaingan sempurna, pada bentuk pasar ini kegiatan persaingan tidak begitu tampak dan pembeli jumlahnya terbatas.
b)      Pasar persaingan monopolis, merupakan campuran antara persaingan sempurna dengan monopoli.
c)      Pasar persaingan oligopoli, pasar dengan jumlah penjual yang terbatas.
d)      Pasar persaingan duopoli, pada pasar ini terdapat dua penjual.



Macam-macam Pasar.

a.       Pasar konsumen : pasar dimana konsumennya merupakan konsumen akhir
b.      Pasar industri : pasar dimana pembelinya memproses lebih lanjut untuk disewakan/dijual
c.       Pasar penjual kembali (reseller): pedagang menengah, dealer, distributor, grosir,agen.
d.      Pasar pemerintah: pasar yang terdiri dari unit-unti pemerintah yang membeli/menyewa barang / jasa untuk menjalankan tugas pemerintahan.

Segmentasi Pasar

Adalah kegiatan membagi pasar yang heterogen kedalam pasar yang homogen. Menentukan posisi pasar dapat dilakukan dengan cara:
a)      mengidentifikasi keunggulan kompetitif,
b)      memilih keunggulan kompetitif,
c)      mewujudkan dan mengkomunikasikan posisi.

Analisis Persaingan

Langkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan analisis persaingan
·         Mengidentifikasi pesaing
·         Menentukan sasaran pesaing
·         Mengidentifikasi strategi pesaing
·         Menilai kekuatan dan kelemahan
·          Mengestimasi pola reaksi pesaing
·          Memilih pesaing



Strategi Kompetitif

·         Posisi Kompetitif :
·          Pemimpin (pemuka) pasar (market leader)
·          Penantang pasar (market challenger)
·          Pengikut pasar (market follower)
·          Pengisi relung pasar (market nicher)

3.      Analisis Aspek Pemasaran
Analisis Pemasaran

Ruang lingkup dalam analisis pemasaran yaitu bauran pemasaran (4P –Product/produk, price/harga, place/saluran distribusi, and promotion/promosi).Dalam bukunya Ahmad Subagya, SE, MM, bauran pemasaran yang perlu dibahas dalam analisis aspek ini ada 8P (Product, Price, Place, Promotion, Positioning,Process, Physical evidence and People yang dikenal dengan istilah bauran pemasaran sinergis). Secara umum yang akan dibahas untuk selanjutnya hanya terbatas pada 4P.

Strategi Produk :

a.      Jenis-jenis Produk beserta Atributnya

Pengertian produk: suatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan atau dikonsumsi. Produk dapat dibedakan atau diklasifikasikan kedalam beberapa macam seperti barang konsumsi, industri dan lainnya. Pengembangan sebuah produk mengharuskan perusahaan menetapkan manfaat apa yang akan diberikan oleh produk manfaat-manfaat ini dikomunikasikan dan dipenuhi oleh atribut produk yang berujud seperti mutu, ciri dan desain.


b.      Keputusan Merk, Kemasan dan Label

Merk dapat menambah nilai produk. Ada beberapa syarat yang perlu dipenuhi dalam menentukan sebuah merk.
-          Menunjukkan sesuatu tentang manfaat dan mutu produk
-          Mudah dibedakan dengan produk lain
-          Dapat didaftarkan kepada badan hukum

Kemasan. Banyak barang yang ditawarkan kepasar harus dikemas terlebih dahulu.Kegunaan dari kemasan meliputi:
-          menjaga atau melindungi produk
-          memudahkan pengangkutan
-          menarik konsumen
Label: Mempunyai berbagai fungsi. Setidaknya label mengidentfikasikan produk
atau merk.

c.       Strategi Daur Hidup Produk

Barang/produk yang diluncurkan oleh suatu perusahaan menjalani siklus/daur
kehidupan. Siklus/daur kehidupan barang terdiri dari beberapa tahapan. Tahap
pengenalan, pertumbuhan, kedewasaan dan penurunan.


Strategi Harga :
a.     Pengertian Harga: Harga adalah sejumlah nilai yang ditukarkan oleh konsumen dengan manfaat dan suatu produk atau jasa.
Keputusan mengenai harga dipengaruhi oleh beberapa faktor :
-          Sasaran pemasaran
-          Pertimbangan organisasi
-          Konsumen
-          Pesaing
b.                   Pendekatan Umum Penetapan Harga
-          Berdasarkan biaya, yaitu metode penetapan harga biaya plus
-          Analisis pulang pokok
-          Berdasarkan persepsi pembeli
-          Berdasarkan persaingan
-           
Strategi Promosi :

Dalam strategi ini harus memperhatikan bauran promosi yang terdiri dari:
Periklanan (Advertising) : Personal Selling, Promosi Penjualan, Publisitas.Penjelasan Strategi Promosi:Periklanan: Segala bentuk penyajian dan promosi non pribadi yang dibayar baik mengenai gagasan, barang atau jasa oleh sponsor yang teridentifikasikan.Didalam mengembangkan periklanan ada beberapa keputusan yaitu:
a.       Menetapkan sasaran, iklan dimaksudkan untuk memberitahukan, meyakinkan atau untuk mengingatkan suatu produk.
b.      Menciptakan pesan periklanan
c.       Memilih media periklanan
d.      Mengevaluasi program periklanan.

Personal selling (Penjualan pribadi)

Pada kegiatan promosi ini terjadi interaksi jangka pendek untuk meningkakan pembelian atau penjualan suatu produk/jasa dimana pembelian diharapkan dilakukan sekarang juga.

Strategi Saluran Distribusi

Saluran distribusi merupakan jalan (saluran) yang akan dilalui oleh suatu produk untuk sampai ketangan konsumen. Jenis saluran disribusi bisa langsung, yaitu produsen langsung ke konsumen; dan saluran distribusi tidak langsung dengan menggunakan perantara untuk sampai ketangan konsumen. Keputusan Mengenai Desain Saluran. Untuk mendesain suatu sistem saluran diperlukan analisis kebutuhan layanan konsumen, penetapan sasaran dan kendala sasaran, pengidentifikasian alternatifalternatif saluran yang utama serta evaluasinya.
Keputusan ini meliputi:
1)      menganalisis kebutuhan layanan konsumen;
2)      menetapkan sasaran dan kendala saluran;
3)      mengidentifikasi alternatif utama;
4)      mengevaluasi alternatif saluran utama.

Keputusan mengenai manajemen saluran:
1)      memilih anggota saluran;
2)      memotivasi anggota saluran;
3)      mengevaluasi anggota saluran.

Proses Manajemen Pemasaran

Pemasaran bukanlah sekedar menjual atau memasang iklan semata tetapi merupakan keseluruhan proses yang dilakukan oleh perusahaan. Unsur-unsur dari proses itu :
a.       Membuat Rencana Pemasaran.
Perencanaan yang baik merupakan salah satu faktor keberhasilan usaha.Perencanaan dapat berupa perencanaan jangka panjang, menengah maupun jangka panjang.
b.      Menganalisis Peluang Pasar.
Setiap perusahaan harus mampu mengidentifikasi peluang-peluang baru dipasar
dan terus menerus mencari cara baru untuk menawarkan suatu nilai kekonsumen.


c.       Memilih Pasar Sasaran.

Perusahaan tentunya mengetahui bahwa dia tidak dapat memuaskan semua konsumen sehingga perlu memiliki dan menetapkan konsumen yang akan dilayani.
d.      Mengembangkan Bauran Pemasaran.
e.       Mengelola Usaha Pemasaran.
Pada dasarnya analisis aspek pasar dan Pemasaran dikaji untuk menjawab
beberapa pertanyaan berikut :
a.       Apakah produk yang akan ditawarkan ke pasar masih marketable ?
b.      Jika masih marketable, seberapa besar kemampuan pasar dalam menyerap produk tersebut.?
c.       Bagaimana tingkat kecenderungan permintaan dan penawaran terhadap produk tersebut diwaktu yang akan dating?.
d.      Dimana posisi produk ditengah persaingan produk produk sejenis yang sudah ada saat ini?.
e.       Strategi pemasaran apa yang akan dilakukan agar produk dapat berhasil dipasar?

4.       Kesimpulan

Kesimpulan Aspek pasar dan pemasaran dilakukan dengan menganalisis tingkat kemampuan perusahaan untuk mencapai volume penjualan yang menguntungkan.Untuk mempermudah membuat kesimpualn pada aspek pasar dan pemasaran.







Bab VI
Alat-alat Analisis Dalam Aspek Pasar
dan Pemasaran


1)      Pendahuluan

Alat-alat Analisis Dalam Aspek Pasardan Pemasaran untuk memberi pengertian dan pemahaman tentang alat-alat analaisis yang digunakan dalam aspek pasar dan pemasaran.

2)      Alat-alat Analisis Dalam Aspek Pasar dan Pemasaran

Didalam analisis aspek ini, misalnya untuk meramalkan permintaan menganalisis pesaing, menentukan kombinasi produk diperlukan suatu analisis. Alat analisis itu diantaranya teknik regresi, peramalan dan korelasi. Sebelum melakukan analisis, berdasarkan metode statistik, langkah pertama yang dibutuhkan adalah tersedianya data. Data bisa berupa data primer, misalnya lewat penyebaran angket, kuesioner kepada sasaran. Data yang selanjutnya dianalisis sesuai dengan jenis dan alat analisis yang digunakan. Beberapa alat analisis yang bisa digunakan :
1.Analisis SWOT
Analisis mengenai kekuatan (Strength), kelemahan (Weakness), Kesempatan (Opportunity), dan ancaman (Threat) yang mungkin akan dihadapi.
2.Analisis data Kuesioner
Analisis data ini biasanya menggunakan metode statistik, misalnya mencari ratarata (mean), penyimpangan (standar deviasi), proporsi.Selain dengan analisis data diatas masih ada lagi yaitu :

Regresi
Dalam kenyataannya kita mungkin ingin memperkirakan suatu keadaan tertentu yang timbul karena dipengaruhi oleh satu atau beberapa faktor lain. Misalnya, menduga hasil penjualan berdasarkan biaya promosi, biaya distribusi biasanya menggunakan alat analisis tertentu, yaitu regresi, baik linier, berganda maupun non linier. Pembahasan, persamaan, rumus dan pemakaian rumus telah dibahas pada matakuliah statistik. Selain untuk melihat pengaruh suatu variabel terhadap variabel lain, metode peramalan, misalnya peramalan penjualan, permintaan, market share, penawaran, bisa digunakan alat analisis menggunakan metode Least Square.

Korelasi
Masih berkaitan dengan analisis hubungan antara beberapa variabel, analisis korelasi berguna untuk menentukan suatu besaran yang menyatakan seberapa kuat hubungan suatu variabel dengan variabel lain. Nilai koefisien korelasi menunjukkan derajat hubungan, sedangkan tanda negatif atau positif menunjukkan arah hubungan. Nilai koefisien korelasi berkisar dari –1 sampai +1.


3)      Kesimpulan
Alat-alat analaisis yang digunakan dalam aspek pasar dan pemasaran.yaitu dengan analisis SWOT dan analisis Kuesioner.












Bab VII
Penilaian Aspek Teknik dan Teknologi
1.      Pendahuluan
Tujuan studi aspek ini adalah untuk meyakini apakah secara teknis dan pilihan teknologi, rencana bisnis dapat dilaksanakan secara layak atau tidak layak , baik pada saat pembangunan proyek atau operasional secara rutin
Studi aspek teknik dan teknologi, meliputi:
      1.      Penentuan strategi produksi, dan perencanaan produk
      2.      Proses pemilihan teknologi untuk produksi
      3.      Penentuan kapasitas produksi yang optimal
      4.      Letak pabrik dan layoutnya, dan tata letak usaha dan layoutnya.
      5.      Rencana operasianal dalam hal jumlah produksi.
      6.      Rencana pengendalian persediaan bahan baku dan barang jadi.
      7.      Pengawasan kualitas produk, baik dalam bentuk barang ataupun jasa

2.      Masalah Manajemen Operasional
Manajemen operasional adalah suatu fungsi atau kegiatan manajemen yang meliputi perancanaan, organisasi staffing, koordinasi, pengarahan, dan pengawasan terhadap operasi perusahaan. Operasi ini merupakan suatu kegiatan (didalam perusahaan) untuk mengubah masukan menjadi keluaran, sehingga keluarannya akan lebih bermanfaat dari masukannya. Keluaran tersebut dapat berupa barang dan / atau jasa. Tugas menajemen di perusahaan adalaha untuk mendukung manajemen dalam rangka pengambiulan keputusan masalah-masalah produksi/operasi.
Ada tiga masalah pokok yang dihadapi perusahaan, yaitu:
      1.      Masalah penentuan posisi perusahaan.penetuuan posisi perusahaan dalam masyarakat bertujuan agar keberadaan perusahaan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan dapat dijalankan secara ekonomis, efektif dan efsien.
      2.      Masalah desain. Masalah desain akan mencakupo perancangan fasilitas operasi yang akan digunakan. Untuk mengatasi masalah ini, hendaknya dilakukan pengambilan keputusan di bidang rancang bangun ( design ) . Untuk proses manufaktur yang menghasilkan barang, keputusan ini antara lain meliputi; perencanaan letak pabrik, proses operasi, teknologi yang digunakan, rencana kapasitas mesin yang akan dipakai, perencanaan bangunan, tata-letak ( layout ) ruangan, dan linkungan kerja.
      3.      Masalah operasional. Masalah operasional timbul biasanya pada saat proses produksi sudah berjalan. Untuk proses manufaktur yang menghasilkan barang, keputusan terhadap masalah operasional ini antara lain : rencana produksi, rencana persediaan bahan baku, penjadwalan kerja pegawai, pengawasan kualitas dan pengawasan biaya produksi.
3.      Masalah Proses Produksi Dan Operasi
Persoalan-persoalan dalam proses prosduksi/operasi ternyata cukup banyak dan kompleks. Namun, Persoalan-persoalan itu akan dipilah-pilah, dan disesuaikan dalam studi kelayakan bisnis. Untuk Proses manufaktur, persoalan – persoalan dalam proses tersebut dikelompokan sesuai dengan masalah manajemen operasional diatas, sebagai berikut:
1.      Kelompok Masalah Posisi Perusahaan, persoalan-persoalan utamanya adalah:
a)      Pemelihan strategi produksi
b)      Pemilihan dan perencanaan produk
c)      Perencanaan kualitas

Berikut paparanya :

a.       Pemilihan Startegi Produksi
Agar barang/jasa yang diproduksi akan memenuhi kebutuhan konsumen, biasanya didahului dengan suatu kegiatan penelitian pasar dan pemasaran. Dari masukan penelitian pasar dan pemasran ini, berikutnya akan ditetapkan macam-macam produk yang menjadi alternatif untuk dibuat, selanjutnya akan dikaji pula kaitanya dengan aspek-aspek yang lain, seperti aspek keuangan dan seterusnya.
b.      Pemilihan dan Perencanaan Produk
Setelah beberapa alternatif ide produk tersaring,selanjutnya akan dikaji produk ( beberapa produk ) apa yang menjadi prioritas untuk diproduksi. Biasanya, untuk menetapkan produk ( produk-produk ) tersebut akan dilakukan melalui tahapan – tahapan pekerjaan , tahapan itu meliptuti :


a)      Penentuan Ide Produk dan Seleksi
Pasa intinya, aspek pasar dan pemasaran untuk mengetahui apakah ide-ide produk diperkirakan untuk mengetahui apakah perusahaan mampu membuat produk tersebut dengan segala sumber daya yang dimilikinya. Sedangkan untuk aspek keuangan, adalah meniliai apakah produk tersebut jika dihasilkan akan mendatangkan keuntungan yang sesuai dengan harapan.
b)      Pembuatan Desain Produk Awal
Dalam produksi barang, gambaran desain awal akan lebih jelas bila dibandingkan dengan produk jasa. Dalam membuat desain produk awal ini, hendaknya dipertimbangkan hal-hal seperti: manfaat produk yang akan dibuat, fungsi yang hendaknya dimiliki barang agar menunjang manfaat-manfaatnya, desain, seni, dan estitika barang yang akan diproduksi. Desain produk awal ini akan ditindaklanjuti menjadi produk yang lebih mnedekati sebenarnya.
      c)      Pembuatan Prototip dan Pengujian
Prototip adalah produk yang dibuat sebagai produk percobaan sebelum produk dibuat secara besar-besaran. Ia berguna untuk menilai kemampuan produk agar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.Semetara itu, pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah prototip ini sudah dapat diimplementasikan atau belum. Jika belum, masih dapat diperbaiki lagi, lalu diuji lagi dan seterusnya sehingga prototip ini sesuai dengan harapan. Akhirnya, terciptalah desain produk akhir yang siap unutk diimplementasikan.
d)     Implementasi
Tahap ini mecoba untuk menilai apakah produk yang sudah diproduksi dan ditawarkan di pasar memiliki masa depan yang baik.
c.       Perencanaan Kualitas
Kualitas produk merupakan hal penting bagi konsumen. Perusahaan hendaknya menentukan suatu tolak ukur rencana kualitas produk dari tiap dimensu kualitasnya. Dimensi kualitas produk dapat dipapaekan berikut ini:
     ·
2. Kelompok Masalah Desain, persoalan-persoalan utamanya adalah :
      a.       Pemilihan Teknologi
      b.      Perencanaan Kapasitas Pabrik
      c.       Perencenaan Letak Pabrik
      d.      Perencanaan tataletak ( layout ) pabrik.
Berikut paparanya:
a.       Pemilihan Teknologi
Berkaitan dengan pemilihan teknologi, biasanya suatu produk tertentu dapat diproses dengan lebih dari satu cara, sehingga teknologi yang dipilih pun perlu ditentukan secara jelas. Patokan umum yang dapat dipakai misalnya adalah dengan mengetahui seberapa jauh derajat mekanisasi yang diinginkan dan manfaat ekonomi yang diharapkan.
b.      Rencana Kapasitas Produksi
Kapasitas didefinisikan sebagai suatu kemampuan pembatas dari unit produksi untuk berproduksi dalam waktu tertentu. Kapasitas dapat dilihat dari sisi masukan ( input ) dan keluaran ( output ). Rencana kapasitas produksi dalam rangka studi kelayakan aspek teknis dan teknologi ini tergantung beberapa pilihan sistem , antara lain:

3.      Kelompok Masalah Operasional, persoalan-persoalan utamanya adalah :
a.       Perencanaan Jumlah Produksi
b.      Manajemen Persediaan
c.       Materials Requierement Planning
d.      Pengawasan Kualitas Produk
Berikut paparanya :
      a.       Perencanaan Jumlah Produksi
Aktivitas produksi hendaknya direncanakan dengan baik agar jumlah produksi yang dihasilkan tidak terlalu banyak atau terlalu sedikit. Dalam industri manufactur, ada beberapa faktor utama yang akan mempengaruhi perencenaan jumlah produksi perusahaan, yang biasanya dijadikan sebagai pembatas jumlah produksi yang akan dihasilkan. Faktor-faktor tersebut adalah :
1.      Permintaan.
2.      Kapasitas pabrik
3.      Suplai bahan baku.
4.      Modal kerja
5.      Peraturan pemerintah dan ketentuan teknis lainnya juga berperan dalam perencanaan jumlah produksi.
b.      Manajemen Persediaan
Persediaan barang biasnya digunakan untuk mengantisipasi permintaan konsumen yang meningkat secara tajam, atau untuk mensupalai kekurangan bahan baku. Hal-hal yang pokok yang perlu dikaji dalam ranga studi kaelayakan antara lain adalah sebagai berikut:
      ·         Penentuan jumlah order
      ·         Safety Stock
      ·         Inventory Sistem
      ·         Materials Requiment Planning
c.       Pengawasan Kualitas Produk
Kualitas produk baik barang maupun jasa merupakan suatu kesatuan karesterintik produk dan jasa dari pemasaran, rekayasa, manufaktur, dan pemeliharaan yang membuat produk dan jasa dapat memenuhi harapan-harapan para konsumen.
Perencanaan kualitas. Aktivitas ini merupakan pengembangan dari produk dan proses untuk memenuhi kebutuhan konsumen, yang terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut.
      ·         Menentukan siapa konsumennya
      ·         Menentukan apa kebutuhan atau keinginan konsumen
      ·         Mengembangkan produk dan kualitas yang sesuai
      ·         Memgembangkan proses sebagai pedoman bagian operasi/produksi.
Pengendalian Kualitas, Aktiva ini dilakukan pada tahap operasi langkah-langkah yang dilakukan yaitu :
      ·         Evaluasi performansi aktual
      ·         Membandingkan performansi aktual dengan sasaran yang direncanakan
      ·         Mengambil tindakan terhadap penyimpangan.
Perbaikan Kualiatas. Aktivitas ketiga dari trilogi ini adalah bertujuan untuk mencapai tingkat yang lebih baik daripada sebelumnya.
IMPLIKASI PADA Studi Kelayakan Bisnis





4.      Kesimpulan
Hasil studi aspek teknis dan tekhnologi hendak memberikan informasi perihal :
  1. Bagaimana memilih strategi produksi, perencanaan produk, dan kualitasnya, sehingga ada pegangan yang jelas terhadap langkah langkah yang akan ditempuhdalam proses berikutnya.
  2. Bagaimana menentukan kapasitas produksi yang optimal sehingga kemampuannya dapat ditentukan, baik dalam rangka pemenuhan permintaan pasar sasaran maupun perencanaan peninggkatan pangsa pasar.
  3. Bagaimana proses pemilihan tekhnologi yang tepat guna sehingga kinerja yang diharapkan dari tekhnologi tersebut jelas.
  4. Penenentuan letak pabrik bagi industri manufaktur atau letak usaha bagi industei jasa.
  5. Penentuaan tataletak (layout) ini dalam pabrik atau terletak bagi industri jasa, seperti pada ruangan-ruangan kantor.
  6.  Menentukan perencanaan operasional, misalnya dalam jumlah hal produksi, hendaknya juga dianalisis.
  7. Khususnya dalam industri manufaktur, persediaan bahan baku hendaknya tidak kurang atau berlebih, demikian pula persediaan barang jadi.
  8. Pengawasan kaulitas produk, baik dalam bentuk barang ataupun jasa, hendaknya dapat dilakukan dengan baik.



Bab VIII
Penilaian Aspek Manajemen dan SDM
1.         Pendahuluan

Penilaian Aspek Manajemen ini dimaksudkan untuk memberi pengertian dan pemahaman tentang studi kelayakan, khususnya menganalisis aspek manajemen kepada para mahasiswa. Berkaitan dengan aspek manajemen, pembahasan disajikan dalam dua bagian manajemen pembangunan proyek kemudian manajemen dalam operasional.

2.         Manajemen Pembangunan Proyek

Pada masa pembangunan proyek, menyusun rencana penyelesaian proyek tepat pada waktunya, mengkoordinasikan berbagai kegiatan dan sumber daya diarahkan agar sarana fisik proyek tersebut dapat disiapkan tepat waktu. Masa pembangunan proyek bukan hanya pembangunan sarana fisik saja tetapi berbagai sarana lain sampai proyek melakukan produksi percobaan.
Perencanaan Pelaksanaan Proyek
Tahap perencanaan proyek merupakan tahap yang sangat penting dan menentukan.
Langkah-langkah dalam penyusunan perencanaan proyek adalah :
Ø  Merancang elaksanaan proyek, membaginya dalam berbagai kegiatankegiatan diidentifikasi dan hubungan antar kegiatan harus jelas.
Ø  Menentukan skedul/jadwal kegiatan dalam proyek Berkaitan dengan waktu, biasanya dipergunakan bantuan teknik/cara seperti bagan GANTT atau diperluas dengan menggunakan analisa jaringan (Network Analysis) seperti PERT.
Bagan GANTT
Bagan ini untuk mengatasi masalah pengawasan produk. Bagan ini kemudian menjadi titik tolak dipergunakannya teknik analisa jaringan seperti PERT dan CPM. Bagan GANTT pada dasarnya merupakan peta yang menggambarkan pekerjaan yang harus dilaksanakan dan hubungan yang ada pada tiap tingkat/tahap pekerjaan.
Konsep Network Planning
Network Planning (analisa jaringan) merupakan suatu kegiatan perencanaan sekaligus pengawasan. Dalam Network Planning dimulai dengan menginventarisasikan segala kegiatan/aktivitas dan termasuk pula disini logika ketergantungan antara aktivitas/kegiatan tersebut. Selanjutnya proyek akan dapat dilaksanakan setelah faktor waktu dan sumber daya juga disediakan.
Manfaat dibuatnya Network Planning
Dengan harus menggambarkan logika ketergantungan dari setiap kegiatan dalam sebuah analisa jaringan, secara tidak langsung sebelumnya sudah merencakanan sebuah proyek sampai detail.
-          Dapat digunakan untuk pengawasan atas pelaksanaan sebuah proyek baik dari sisi waktu maupun biaya. Dalam membuat suatu analisa jaringan beberapa data yang diperlukan, antara lain :
-          Urutan pekerjaan
-          Biaya untuk setiap kegiatan atau biaya percepatan kegiatan
Dalam membuat/menggambarkan analisa jaringan konsep yang diperlukan :
-          Events (kejadian) suatu keadaan tertentu yang terjadi pada saat tertentu.
-          Aktivitas; pekerjaan yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu kejadian tertentu.

3.         Manajeman dalam operasional

Tahap berikutnya dalam aspek manajemen menyangkut masalah merencakan pengelolaan proyek tersebut dalam operasinya nanti. Beberapa pertanyaan mendasar yang perlu dicari jawabannya adalah :
-           Apa sebaiknya bentuk badan usaha yang akan dipergunakan
-          Jenis-jenis pekerjaan apa yang diperlukan agar usaha tersebut bisa berjalan lancar
-           Persyaratan-persyaratan apa yang diperlukan untuk bisa menjalankan pekerjaan
-          Bagaimana struktur organisasi yang dipergunakan
-          Bagaimana kita bisa mencari tenaga kerja untuk memenuhi tuntutan tersebut.
Pemilihan Bentuk Badan usaha
Proyek bisnis yang akan dibangun dapat merupakan suatu bagian atau divisi baru darai suatu perusahaan, atau dapat juga merupakan suatu perusahaan yang baru berdiri sendiri.Setelah disesuaikan dengan visi dan misi dan rencana rencana yang akan dilaksanakan, maka bentuk badan usaha yang legalpun perlu segera ditentukan.Dalam pemilihan bentuk badan usaha faktor pengawasan harus diperhatikan.
Bentuk badan usaha ada kaitannya dengan pengelolaan, pembagian laba serta pengawasan/kontrol terhadap pelaksanaan, pertanggungjawaban dan pengawasan proyek.
Jenis-jenis Pekerjaan
Untuk menjawab hal mengenai jenis-jenis pekerjaan apa yang diperlukan serta kriteria apa yang diisyaratkan kepada pemangku/pelaksana kegiatan ini. Dilaksanakan dengan membuat suatu analisa jabatan. Hasil dari analisis jabatan
memberikan deskripsi, gambaran dari suatu jabatan atau pekerjaan. Disamping itu hasil dari analisis jabatan yang dbuat juga memberikan informasi tentang jabatanjabatan kunci serta beberapa persyaratan yang harus ipenuhi oleh pemangku jabtan (Job spesikasi) tersebut. Tahap selanjutnya yang juga diperlukan adalah menentukan struktur organisasi yang akan digunakan. Dengan membuat suau struktur organisasi berarti ada pembagian pekerjaan secara jelas. Siapa yang bertanggung jawab dan kepada siapa harus diberi pertanggungjawaban suatu pekerjaa terlihat dari struktur organisasi ini. Setelah merencanakan semua tugas, wewenang dan tangggung jawab setiap jabatan, persyaratan yang diminta, hubungan antar bagian (struktur organisasi) langkah berikutnya adalah mencari tenaga kerja (personil) yang akan memangku jabatan tersebut. Pada dasarnya tenaga kerja yang akan memangku jabatan tersebut bisa tenaga kerja yang sudah siap, bisa tenaga kerja yang belum siap sehingga perlu dididik atau dilatih terlebih dahulu. Biasanya kedua cara tersebut dapat digunakan secara bersama-sama.

4.         Fungsi Aspek manajeman SDM
Pengelolaan sumber daya manusia pada dasarnya merupakan deskripsi dari administrasi atau manajemen pendidikan dengan setting proses administrasi atau manajemen pendidikan yang didesain untuk saling berkaitan antara tujuan individu maupun organisasi. Menurut Castetter (1981:3) proses administrasi atau manajemen tersebut meliputi planning, recruitment, selection, induction, appraisal,development, compensation, bargaining, security, continuity, and information. Sedangkan Randall (1987:29) fungsi-fungsi tersebut ke dalam proses sumber daya manusia yang meliputi training”.manusia di atas dapat dipahami bahwa suatu pengelolaan sumber daya manusia merupakan suatu proses yang berhubungan dengan implementasi indikator fungsi-fungsi pengelolaan atau manajemen yang berperan penting dan efektif dalam menunjang tercapainya tujuan individu, lembaga, maupun organisasi atau perusahaan.Bagi suatu organisasi, pengelolaan sumber daya manusia menyangkut keseluruhan urusan organisasi dan tujuan yang telah ditetapkan. Untuk itu seluruh komponen atau unsur yang ada di memfokuskan pada perencanaan yang menyangkut penyusunan staff, penetapan program latihan jabatan dan lain sebagainya. Hal ini perlu dilakukan untuk mengantisipasi perkembangan jangka pendek dan jangka panjang dari suatu organisasi tersebut, khususnya yang menyangkut kesiapan sumber daya manusianya. Alasan lainnya adalah bahwa suatu pengelolaan sumber daya manusia dalam suatu organisasi tidak dapat terlepas dari lingkungan internal maupun eksternal, yang pada suatu saat akan dapat mempengaruhi keberadaan organisasi tersebut.

5.         Kesimpulan
Setelah mencermati latar belakang permasalahan dan pembahasan mengenai pengelolaan sumber daya manusia, khususnya yang berkenaan dengan aspek rekrutmen dan seleksi,maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan:
1. Pengelolaan sumber daya manusia adalah merupakan aspek yang sangat penting dalam proses pendidikan secara umum. Oleh karena itu fungsi-fungsi dalam pengelolaan sumber daya manusia harus dilaksanakan secara optimal sehingga kebutuhan yang menyangkut tujuan individu, perusahaan,organisasi ataupun kelembagaan dapat tercapai. Disamping itu dengan prosedur pengelolaan sumber daya manusia yang baik diharapkan kekurangan dan problem yang dihadapi oleh bangsa Indonesia, yaitu yang terkait dengan kemampuan daya saing dapat teratasi.
2. Rekrutmen yang merupakan upaya untuk menghasilkan suatu pool pelamar kerja untuk ditempatkan pada posisi pekerjaan yang lowong diperoleh melalui sumber eksternal maupun internal.Rekrutmen harus diupayakan untuk dapat memenuhi kebutuhan perusahaan, individu pelamar dan masyarakat. Kebutuhan individu dalam rekrutmen ini mempunyai dua aspek, yaitu menarik calon pelamar dan mempertahankan karyawan yang diinginkan. Untuk melakukan rekrutmen hendaknya perusahaan benar-benar mempertimbangkan pelamar yang benar-benar memiliki potensi yang unggul dan memenuhi persyaratan serta harus disesuaikan dengan jumlah yang diperlukan sehingga orang yang terpilih benar-benar sesuai dengan pekerjaanya.

















Bab IX
Penilaian Aspek Finansial

1.      Pendahuluan

Penilaian Aspek Finansialini dimaksudkan untuk memberi pengertian dan pemahaman tentang studi kelayakan, khususnya penilaian Aspek Finansial kepada para mahasiswa.Aspek ini bertujuan untuk membandingkan pengeluarandengan pendapatan seperti ketersediaan dana dan sumbernya, serta aliran kas proyek. serta aliran kas proyek.

2.      Kebutuhan Dana Dan Sumbernya
Kebutuhan dana dan sumber pemenuhannya Pada materi ini membicarakan masalah kebutuhan dana dan sumber dana yang bisa dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan dana. Kebutuhan Dana Untuk Aktiva Tetap Aktiva tetap dibedakan atas; aktiva tetap berwujud dan aktiva tetap tidak berwujud. Aktiva tetap berwujud dapat berupa:
-          Tanah dan pengembangan lokasi
-          Bangunan dan perlengkapannya
-          Pabrik dan mesin-mesin
-          Aktiva tetap lainnya, perlengkapan kantor, perlengkapan untuk penelitian dan pengembangan, perlengkapan angkutan.

Dasar Penaksiran:
-          Rencana yang terperinci dan spesifikasi lengkap
-          Rancangan garis besar dan spesifikasi yang belum lengkap
-          Pengalaman dengan proyk yang sama ditempat lain
-          Pengalaman dengan proyek agak berbeda di tempat lain
-          Beberapa pengalaman yang telah diuji secara empiris
Informasi tentang harga:
-          Harga-harga diwaktu lalu
-          Daftar harga yang masih berlaku
-          Daftar harga kira-kira
Aktiva Tetap tidak berwujud dapat berupa :
-          Paten, lisensi, goodwill, copyright, engineering fees
-          Biaya pendahuluan
-          Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan sebelum produksi secara komersial
Aliran Dana Untuk Modal Kerja
Untuk menghitung kebutuhan modal kerja tersedia beberapa metode.Ketepatan metode tersebut tergantung pada pengertian modal kerja yang dipergunakan. Pada dasarnya menghitung besarnya kebutuhan dana untuk modal kerja diperoleh dari berapa kebutuhan untuk masing-masing komponen modal kerja. Pembahasan lebih rinci ad di mata kuliah Manajemen Keuangan Lanjutan.



Sumber Dana
Beberapa sumber dana, diantaranya :
-          Modal sendiri yang disetor pemilik perusahaan
-          Saham, saham biasa atau saham preferen
-          Obligasi
-          Kredit bank
-          Leasing
-          Project Finance
Dalam prakteknya ada semacam pedoman untuk menentukan sumber dana apa yan sebenarnya dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan dana, yaitu :
·         Aktiva tetap yang tidak disusutkan sebaiknya dibelanjai dengan modal sendiri.
·         Aktiva tetap yang disusut sebaiknya mengunakan modal sendiri atau hutang jangka panjang yang jatuh temponya tidak lebih pendek daripada usia ekonomi aktiva tetap.
·         Aktiva lancar bisa dibelanjai dengan hutang jangka pendek, dan periode jatuh temponya tidak lebih pendek daripada periode keterikatan dana pada aktiva lancar
·         Untuk aktiva lancar yang permanen sebaiknya dibelanjai dengan hutang jangka panjang atau modal sendiri.

3.      Aliran Kas Proyek
Mengapa aliran kas penting untuk diketahui? Aliran kas berkaitan dengan kas dan Kas sangat penting karena dengan kas melakukan investasi, dengan kas membayar kewajiban finansial, dan lain-lain. Komponen aliran kas, terdiri dari :
o   Initial Cash Flow (Kas Permulaan)
Untuk menentukan kas permulaan maka pola aliran kas yang berhubungan dengan investasi harus diidentifikasi. Aliran kas permulaan ini tidak hanya terjadi pada awal periode tetapi bisa beberapa kali Aliran kas masuk = laba setelah pajak + penyusutan + bunga (1 – pajak)
o   Operational Cash Flow
Penentuan maupun estimasi tentang berapa besarnya Operational Cash Flow.Setiap tahunnya, merupakan titik permulaan untuk penilaian profitabilitas usulan investasi tersebut.
o   Terminal Cash Flow
Terminal Cash Flow umumnya terdiri dari cash flow nilai sisa (residu) i       nvestasi tersebut dan pengembalian modal kerja.Berikut contoh cara menaksir aliran kas.Suatu perusahaan memperoleh laba bersih setelah pajak sebesar Rp. 100 juta. Penyusutan/epresiasi Rp. 1 juta. Modal tidak menggunakan modal pinjaman.Sehingga aliran kas masuk bersih adalah Laba setelah pajak + depresiasi = 100 juta + 1 juta = Rp. 101 juta.

4.      Kesimpulan
Kesimpulan keuangan dilakukan dengan menganalisis tingkat kemapuan pemenuhan kebutuhan permodalan dan ketentuan tingkat pengembalian investasi.
Bab XI
Penutup
Kesimpulan /RESUME
Studi Kelayakan Bisnis dibutuhkan oleh:
1. Pihak Investor
Sebelum menanamkan modalnya di perusahaan yang akan dijalankan investor akan mempelajari laporan studi kelayakan bisnis yang telah dibuat, karena investor memiliki kepentingan langsung tentang keuntungan yang akan diperoleh dan jaminan modal yang akan ditanamkan.
2.Pihak Kreditor
Sebelum memberikan kredit pihak bank perlu mengkaji studi kelayakan bisnis dan mempertimbangkan bonafiditas dan tersedianya agunan yang dimilliki.
3.Pihak Manajemen Perusahaan
Sebagai leader manajemen perusahaan juga memerlukan studi kelayakan bisnis untuk mengetahui dana yang dibutuhkan, berapa yang dialokasikan dari modal sendiri, rencana pendanaan dari investor dan kreditor.
4.Pihak Pemerintah dan Masyarakat
Perusahaan yang akan berdiri harus memperhatikan kebijakan-kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah agar dapat diprioritaskan untuk dibantu oleh pemerintah.
5. Bagi Tujuan Pembangunan Ekonomi
Penyusunan studi kelayakan bisnis perlu dianalisis manfaat yang akan didapat dan biaya yang ditimbulkan proyek terhadap perekonomian nasional, karena sedapat mungkin proyek dibuat demi tercapainya tujuan-tujuan nasiona.