Studi
Kelayakan Bisnis
Nama : Mario Yakub
Jurusan :M.UPW
STIPAR/APEPH
Kata
Pengantar
Puji
syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa Karena atas segala Kelimpahan
rahamad dan kuasanya penyusunan Buku Studi Kelyakan Bisnis : Pendekatan Praktis dapat
disekesaikan.Setiap aktifitas kehidupan tidak dapat dilepaskan dari aktifitas
bisinis disetiap aktifitas bisnis senantiasa diawali dengan studi kelyakan
bisinis meskipun dengan itesitas yang berbeda-beda.berdasakan alasan tersebut maka
penulis merasa perlu untuk menulis buku studi kelyakan yang disusun secara
sistematis disertai dengan contoh dan pemecahannya,dengan harapan agar buku ini
mudah dipahami oleh kalangan mahasiswa dan masyarakat ,dan mudah untuk
diaplikasikan oleh para pelaku bisnis.
Buku
ini disusun berdasarkan pada beberapa buku studi kelayakan yang telah ada
sebelumnya dan beberapa buku penunjang
lainnya dan dari beberapa website. Pihak yang telah banyak memberikan
kepercayaan kepada penulis untuk meringkas buku studi kelayakn bisnis
yaitu,Dosen saya yang mengajar SKB,dan teman-teman saya sekalian.akhir kata
saya ,segala kritik yang sifatnya membangun akan penulis terimah dengan senang
hati demi meningkatakan kesempurnaan buku ini,terima kasih.
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................... ........... ii
DAFTAR
ISI ..................................................................................................... iii
BAB
I PENDAHULUAN
1.
Pengertian
Bisnis.............................................................................. ........... 1
2.
Pengertian
SKB................................................................................ ........... 1
3.
Tujuan
SKB..................................................................................... ........... 2
4.
Lembaga-lembaga
SKB .................................................................. ........... 2
BAB
II Time
Value of Money
1.
Pendahuluan..................................................................................... ........... 5
2.
Time
Preferensi, Anuitas................................................................. 5
BAB III Biaya
Modal (Cost of Capital)
1. Pendahuluan..................................................................................... ........... 7
2. Biaya modal individu....................................................................... ........... 7
3. Kesimpulan ...................................................................................... ........... 9
BAB IV Penilaian
Aspek Hukum, Ekonomi, Sosial dan Lingkungan
1. Pendahuluan..................................................................................... ........... 10
2. Analisis Aspek Legal ................................................................................... 10
3. Analisis
Aspek Ekonomi Nasional.............................................................. 13
4. Kesimpulan................................................................................................... 13
BAB
V Penilaian Aspek Pasar dan Pemasaran
1. Pendahuluan..................................................................................... ........... 14
2.
Analisis Aspek Pasar................................................................................... 14
3.
Analisis Aspek Pemasaran.......................................................................... 17
4. Kesimpulan.......................................................................................
21
BAB VI Alat-alat Analisis
Dalam Aspek Pasar dan Pemasaran
1. Pendahuluan..................................................................................... ........... 21
2. Alat-alat
Analisis Dalam Aspek Pasar dan Pemasaran............................ 21
3.
Kesimpulan....................................................................................... ........... 23
BAB VII Penilaian Aspek Teknik
dan Teknologi
1. Pendahuluan..................................................................................... ........... 24
2. Masalah Manajemen Operasional.............................................................. 24
3.
Masalah
Proses Produksi Dan Operasi...................................................... 25
4.
Kesimpulan................................................................................................... 29
BAB VIII Penilaian Aspek
Manajemen dan SDM
1.
Pendahuluan..................................................................................... ........... 30
2.
Manajeman Pembangunan............................................................. ........... 30
3.
Manajeman Dalam Operasional................................................................. 31
4.
Fungsi Aspek Dalam Manajeman.............................................................. 33
5.
Kesimpulan....................................................................................... ........... 33
BAB VIII Penilaian Aspek
Finansial
1. Pendahuluan................................................................................................ 35
2. Kebutuhan
Dana Dan Sumbernya............................................................ 35
3. Aliran
Kas Proyek....................................................................................... 37
4. Kesimpulan................................................................................................... 37
BAB XI Penutup
Kesimpulan /Resume.............................................................................
38
DAFTAR
PUSTAKA...........................................................................
Bab
I
Pendahuluan
Pendahuluan
1.
Pengertian
Bisnis
bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba.
Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy
yang berarti "sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun
masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang
mendatangkan keuntungan.
Bisnis
terdiri dari berbagai macam tipe, dan, sebagai akibatnya, bisnis dapat
dikelompokkan dengan cara yang berbeda-beda. Satu dari banyak cara yang dapat
digunakan adalah dengan mengelompokkan bisnis berdasarkan aktivitas yang
dilakukannya dalam menghasilkan keuntungan.
2. Pengertian
Studi Kelayakan Bisinis
Yang
dimaksud dengan studi kelayakan bisnis adalah penelitian dan penilaian tentang
dapat tidaknya suatu proyek dilakukan dengan berhasil
(menguntungkan).Pengertian menguntungkan berhasil atau layak, ada yang
menafsirkan dalam arti sempit dan arti luas. Pengertian arti sempit, biasanya
pihak swasta yang lebih berminat tentang manfaat ekonomi suatu
investasi.Pengertian dalam arti luas, biasanya pemerintah atau lembaga non
profit disamping manfaat ekonomi masih ada manfaat lain yang perlu diperhatikan
dan dipertimbangkan.
3. Manfaat
Studi Kelayakan Bisnis
Dengan
membuat suatu penilaian terlebih dahulu sebelum melakukan investasi yang
kemudian dituangkan dalam suatu laporan secara tertulis, Manfaat yang bisa
diperoleh hasil laporan studi kelayakan bisnis ini bisa digunakan sebagai
pedoman/alat untuk mengetahui sampai sejauh mana kegiatan investasi telah
dilakukan. Pada intinya laporan SKB ini bisa untuk alat pengawasan.
4. Tujuan
Studi Kelayakan Bisnis
Suatu
proyek investasi pada umumnya memerlukan dana yang cukup besar dan mempengaruhi
perusahaan dalam jangka panjang karenanya perlu diadakan suatu studi atau
penelitian dan penilaian sebelumnya. Banyak sebab yang mengakibatkan suatu
proyek ternyata kemudian tidak menguntungkan/gagal. Sebab itu bisa berwujud
kesalahan perencanaan, kesalahan analisa pasar, kesalahan dalam memprediksi
bahan baku, kesalahan merekrut tenaga kerja. Disamping itu juga karena
kesalahan dalam analisa lingkungan.Untuk itulah studi tentang kelayakan minimal
ekonomis menjadi sangat penting. Dengan ringkas kita bisa mengatakan bahwa tujuan
dilakukannya studi kelayakan adalah untuk menghindari keterlanjuran penanaman
modal yang terlalu besar untuk kegiatan yang ternyata tidak menguntungkan.
5.
Lembaga-lembaga yang Memerlukan
Studi Kelayakan
Pembuatan
studi kelayakan digunakan untuk memenuhi permintaan pihak-pihak yang berbeda.
Masing-masing pihak mempunai kepentingan serta sudut pandang yang berbeda.
·
Investor
Pihak
yang menanamkan dana dalam suatu proyek tentunya akan lebih memperhatikan
prospek usaha tersebut. Prospek disini dimaksudkan keuntungan beserta resiko
investasi. Gambaran pospek ini sedikit banyak tercermin dari suatu Studi
Kelayakan Bisnis (SKB).
·
Kreditur/Bank
Pihak
kreditur/ Bank memperhatikan segi keamanan dana yang dipinjamkan.Mereka
mengharapkan bunga plus angsuran pokok bisa dibayarkan tepat waktu.
·
Pemerintah
Pemerintah
terutama lebih berkepentingan dengan manfaat proyek tersebut bagi perekonomian
nasional.
Tahap
Penyusunan SKB
Dalam studi kelayakan langkah pertama yang perlu
ditentukan adalah :
Ø Identifikasi
kesempatan usaha
Ø Perumusan
Ø Penilaian,
melakukan penilaian terhadap berbagai aspek
Ø Pemilihan,
melakukan pemilihan dengan mengingat segala keterbatasan dan tujuan yang
dicapai.
Hal-hal yang perlu diketahui dalam membuat suatu
Studi kelayakan adalah :
1. Ruang
lingkup kegiatan proyek/bisnis
2. Cara
kegiatan proyek/bisnis dilakukan
3. Evaluasi
terhadap aspek-aspek yang menentukan terhadap keberhasilan suatu proyek/bisnis
4. Sarana
yang diperlukan oleh proyek/bisnis
5. Hasil
kegiatan proyek/bisnis tersebut
6. Akibat
(dampak), baik yang bermanfaat atau tidak dari adanya proyek/bisnis tersebut
Perbedaan intensitas studi kelayakan
Ada
beberapa faktor yang mempengaruhi intensitas studi kelayakan, yaitu :
1.
Besarnya dana yang ditanamkan atau dinvestasikan
2.
Tingka ketidakpastian proyek/bisnis
3.
Kompleksitas elemen-elemen yang mempengaruhi proyek/bisnis.
Pembuatan Studi Kelayakan Proyek/Bisnis
Fase pertama dalam
membuat suatu studi kelayakan proyek/bisnis adalah identifikasi kesempatan
usaha, baru kemudian diikuti fase berikutnya.Pada umumnya tahap-tahap untuk
melakukan proyek investasi sebagai berikut :
1. Identifikasi.
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan berupa menelaah atau melihat adanya
kesempatan nvestasi yang mungkin menguntungkan.
2. Perumusan.
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan berupa menerkemahkan kesempatan
investasi kedalam suatu rencana proyek/bisnis yang kongrit
3. Penilaian.
Pada
tahap ini dilakukan kegiatan analisis situasi dengan alat analisis yang
diperlukan dan menilai aspek-aspek yang penting serta menentukan keberhasilan
suatu proyek/bisnis.
4. Pemilihan.
Berdasarkan
tahap penilaian maka ditentukan pilihan proyek/bisnis yang menguntungkan.
5. Implementasi.
Menyelesaikan
proyek/bisnis yang sudah dipilih dengan tetap berpegang pada perencanaan dan
anggaran yang telah ditentukan.
Aspek-aspek Studi Kelayakan Bisnis
1. Aspek
Pasar dan Pemasaran
2. Aspek
teknis dan Teknologi
3. Aspek
Manajemen
4. Aspek
Hukum
5. Aspek
Lingkungan
6. Aspek
keuangan
7. Aspek
Ekonomi dan Sosial
Bab II
Time
Value of Money
1.
PENDAHULUAN
Time Value of Money
ini dimaksudkan untuk memberi pengertian dan pemahaman tentang studi kelayakan,
khususnya masalah pengaruh waktu terhadap nilai uang /analisis Time Value of
Money kepada para mahasiswa. Selain itu dibahas juga masalah konversi
antara present value, future value dan annuitas.
2.
Time
Preferensi, Anuitas
Time Preferensi waktu
(skala waktu), kaitannya dengan pengertian yang menyatakan bahwa sejumlah
sumber yang tersedia saat ini untuk dinikmati lebih disenangi daripada jumlah
yang sama tapi baru tersedia beberapa tahun yang akan datang.
Present Value (Nilai
sekarang)
Sejumlah nilai yang ada
sekarang (yang kita terima sekarang) bila jumlah (nilai) pada waktu yang akan
datang diketahui.
Rumus :
F
P =
(1 + i)n
Dimana :
P = nilai sekarang
F = nilai yang akan datang
i = suku bunga
n = jumlah tahun
1
Nilai
= (1 + i)n
Future Value (Nilai
akan datang)
Suatu nilai jumlah pada
masa yang akan datang bila jumlah atau nilai masa sekarang sudah diketahui.
Future Value :
P (1 + i)n
Dimana : P
= Present Value
i
= suku bunga
n
= jumlah tahun
Anuitas : jumlah yang akan dibayar atau
jumlah yang akan diterima secara berturut-turut dari suatu periode yang ada.
Sifat-sifat
annuity/anuitas
a.
Jumlah angsuran sama
b.
Jumlah periode angsuran sama
c. Angsuran
pertama biasanya pada akhir periode pertama
Bab III
Biaya Modal (Cost of
Capital)
1.
Pendahuluan
Biaya Modal (Cost of Capital)ini dimaksudkan untuk
memberi pengertian dan pemahaman tentang studi kelayakan, khususnya penilaian
biaya modal (Cost of Capital) kepada para mahasiswa. Hal-hal yang
dibicarakan antara lain biaya modal individu, biaya modal rata-rata tertimbang,
penyesuaian NPV sebagai alternatif biaya modal rata-rata tertimbang. Dalam bab
ini dibicarakan tentang biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan karena
menggunakan sumber dana tertentu. Setiap sumber dana mempunyai biaya modal.
Suatu proyek mungkin saja menggunakan sumber dana dari berbagai macam sumber,
misalnya dari luar perusahaan. Pada bab ini juga dibicarakan tentang usaha mengaitkan
antara keputusan investasi dengan keputusan pembelajaran.
2.
Biaya Modal Individu
Untuk bisa menghitung
biaya modal keseluruhan dari suatu proyek perlu diketahui terlebih dahulu biaya
modal dari masing-masing sumber pembelanjaan.Sumber pembelanjaan pada dasarnya
bisa dikelompokkan menjadi sumber yang berupa hutang dan berupa modal sendiri.
Biaya Modal Individu
Dari modal sendiri
biasanya berupa laba ditahan atau tambahan modalpemilikan dan juga Biaya Hutang
(Cost of debt)
A.
Biaya Hutang Jangka Pendek
Pada dasarnya hutang
jangka pendek terdiri dari misalnya hutang dagang,kredit bank. Biaya hutang
dagang sangat eksplisit. Bila perusahaan gagal membayar tepat waktunya akan
kehilangan kesempatan memperoleh Cash discount. Biaya hutang jangka pendek
dapat dihitung dengan membandingkan cash discount yang hilang dengan
jumlah rata-rata hutang tertimbang.
Kb = Cash discount yang
hilang x 100%
Jumlah
hutang
Bila setelah pajak maka
disesuaikan rumusnya ; Kb (1 – T)
Untuk kredit dari bank
biasanya langsung dipotong bunganya dimuka,sehingga untuk menghitung biaya
modal sesungguhnya perlu mengaitkan bunga yang dibayar dengan jumlah uang yang
diterima (dana efektif yang dapat digunakan) Contoh : Misalkan bank akan
memberikan kredit jangka pendek kepada suatu perusahaan sebesar Rp. 100 juta
dengan bunga 2% perbulan selama 8 bulan. Bank menetapkan syarat bahwa aktiva
yang dijadikan sebagai jaminan harus diasuransikanselamaumur kredit dan
misalnya premi asuransi sebesar Rp. 5 juta Biaya kredit dihitung sebagai
berikut :
21.000.000 x 100% = 26,582%
79.000.000
Setiap bulannya : 26,582
= 3,323%
8
Biaya sesudah pajak : Biaya sebelum pajak ( 1 – T).
B. Biaya
Penggunaan Modal dari Hutang Jangka Panjang
Dalam perhitungan biaya
penggunaan hutang jangka panjang dan umumnya adalah dalam bentuk obligasi, kita
harus mengaitkan jumlah dana netto yang diterima dengan pengeluaran kas karena
penggunaan dana tersebut.Ada dua metode yang dapat digunakan untuk menghitung
besarnya biaya obligasi (cost of bonds)
1) Menggunakan
rumus “shortcut” atau atas dasar kira-kira (approximat method);
2) Menggunakan
tabel NPV atau metode accurate.
(Kepada mahasiswa
disarankan untuk membaca pada literatur keuangan, misal Dasar-dasar
Pembelanjaan Perusahaan : Bambang Riyanto: Manajemen Keuangan , Syafaraudin
Alwi, atau lainnya)
C.
Biaya Penggunaan Modal dari Saham Preferen
Saham preferen
mempunyai sifat campuran antara hutang dan saham biasa.Mempunyai sifat hutang
karena saham preferen mengandung kewajiban yang tetap untuk mengadakan
pembayaran secara periodik, dan ada hak lebih dulu bila perusahaan dilikuidasi.
Rumus : Biaya saham
preferen = Dp .
Pn
Dimana : Dp = dividen per lembar saham preferen
Pn = harga netto (net
price0 yang diperoleh dari penjualan selembar
saham preferen baru.
D.
Biaya
Penggunaan Modal dari laba Ditahan (Cost
of Retained Earning)
Besarnya biaya
penggunaan dan dari laba ditahan adalah sebesar tingkat pendapatan investasi (Rate
of Return) dalam saham yang diharapkan diterima oleh para investor, atau
dengan kata lain biayanya dianggap sama dengan biaya penggunaan dana yang
berasal dari saham biasa.
E.
Biaya
Penggunaan Modal Dari Emisi Saham Biasa Baru (Cost of New Common Stock)
Biaya ini lebih tinggi
dari biaya dari laba ditahan karena dalam emisi saham baru dibebani biaya emis
(floatation/floating cost).Biaya saham biasa baru (Cost of New Common
Stock) =
Tingkat pendapatan
investasi (rate of return) yang diharapkan dari saham biasa
1 – persentase biaya
emisi dihitung dari harga jual (sebelum dikurangi emisi)
3) Kesimpulan
Biaya yang harus
ditanggung oleh perusahaan karena menggunakan sumber dana tertentu. Setiap
sumber dana mempunyai biaya modal. Untuk bisa menghitung biaya modal
keseluruhan dari suatu proyek perlu diketahui terlebih dahulu biaya modal dari
masing-masing sumber pembelanjaan.
Bab IV
Penilaian
Aspek Hukum, Ekonomi, Sosial
dan
Lingkungan
1. Pendahulaun
Penilaian Aspek Hukum, Ekonomi, Sosialdan Lingkungan
ini dimaksudkan untuk memberi pengertian dan pemahaman tentang studi kelayakan,
khususnya penilaian Aspek Hukum, Ekonomi, Sosial dan Lingkungan kepada para
mahasiswa. Hal-hal yang dibicarakan antara lain Aspek Legal, Aspek Ekonomi,
Aspek Sosial dan Lingkungan.
2. Analisis
Aspek Legal
Penilaian aspek ini
penting dilakukan sebelum proyek terlanjur diberhentkan oleh pihak-pihak yang
berwajib karena dianggap beroperasi secara legal atau menghadapi protes
masyarakat yang menganggap bahwa proyek/bisnis yang dibangun melanggar norma
kemasyarakatan.Dalam aspek yuridis yang perlu dilihat dari sisi :
a) Who
(siap
pelaksana proyek)
b) What
(proyek
apa yang dibuat)
c) Where
(dimana
proyek dibuat)
d) When
(kapan
proyek akan dilaksanakan)
e)
How (bagaimana
proyek dilaksanakan)
1. Siapa pelaksana Proyek
Siapa pelaksana dapat didekati
dengan dua macam:
- Badan Usahanya
- Individu yang
terlibat sebagai decision makers Beberapa bentuk yuridis perusahaan:
- Perusahaan
perorangan, merupakan perusahaan yang dikelola oleh seseorang.Disatu pihak
dia memperoleh semua keuntungan perusahaan, disisi lain dia juga menanggung
semua resiko yang timbul dari kegiatan perusahaan. - Firma (Fa), suatu
bentuk perkumpulan usaha yang didirikan oleh beberapa orang dengan menggunakan
nama bersama. Semua anggota mempunyai tanggung jawab sepenuhnya. Bila
perusahaan memperoleh untung dibagi bersama tapi bila menderita rugi ditanggung
bersama pula.
- Perseroan
Komanditer (CV), merupakan suatu persekutuan oleh beberapa orang yang
masing-masing menyerahkan sejumlah uang dalam jumlah tertentu (tidak selalu
sama). Anggota ada 2 macam ada yang aktif dan ada yang pasif.
- Perseroan Terbatas
(PT), bentuk perusahaan yang modalnya terbagi atas sahamsaham.Makin banyak
saham yang dimiliki makin besar andilnya dan kedudukannya dalam perusahaan
tersebut.
- Koperasi, merupakan
bentuk badan usaha yang bergerak dibidang ekonomi bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan anggotanya yang bersifat murni pribadi dan tidak dapat dialihkan.
Identitas
pelaksana :
- Kewarganegaraan,
hal ini perlu diketahui karena berkaitan dengan prosedur pinjaman.
- Informasi Bank,
perlu diketahui apakah anggota perusahaan sponsor proyek adalah debitur bank lain. Jika ya apakah ada keterlibatan lain.
- Keterlibatan
pidana dan perdata, perlu diketahui apakah pelaksana proyek tengah terlibat dalam suatu tindakan
yang dapat menimbulkan gugatan ataupun tuntutan.
- Hubungan keluarga,
jika terdapat hubungan suami istri, keluarga sebagai individu yang terlibat dalam proyek, perlu diselidiki bagaimana
kebijaksanaan
pengelolaan yang
digunakan.
2.
Proyek
apa yang dilaksanakan
- Bidang usaha yang
dibangun harus sesuai dengan anggaran dasar perusahaan.
-
Fasilitas
-Gangguan
Lingkungan
-
Pengupahan
3.
Dimana
proyek dilaksanakan
-
Perencanaan wilayah
-
Status tanah
4.
Waktu
/ pelaksanaan
Disamping
waktu operasional, perlu dilihat pula waktu yang berkaitan
dengan
perizinan. Semua perizinan masih berlaku/tidak.
5.
Bagaimana
Cara Melaksanakan Proyek
Telah dijelaskan dalam aspek manajemen.
3. Analisis
Aspek Ekonomi Nasional
Selain aspek yang telah
disebutkan diatas, perlu pula mengadakan analisis kemanfaatan dan biaya
terhadap perekonomian secara nasional dan sosial, dimana kedalaman dan keluasan
analisanya tegrantung dari kriteria-kriteria yang ditentukan untuk menilai
suatu proyek.Aspek-aspek penilaian manfaat suatu proyekManfaat dan biaya proyek
dapat ditinjau dari :
-
Sisi rencana pembangunan nasional,
analisis manfaat proyek ditinjau dari sisi ini dimaksudkan agar proyek dapat
memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat, menggunakan sumber daya lokal,
menghasilkan dan menghemat devisa, menambah pendapatan nasional.
-
Sisi distribusi nilai tambah
-
Sisi tenaga kerja
-
Sisi keuntungan ekonomi nasional
-
Sisi pengaruh sosial
-
Sisi manfaat/biaya sosial
Hambatan Pembangunan Ekonomi
Beberapa hambatan
pembangunan ekonomi dapat berupa, iklim tropis, produktivitas rendah, kapital
sedikit, nilai perdagangan luar negeri yang rendah,besarnya pengangguran,
besarnya ketimpangan distribusi pendapatan, tekanan produk yang buruk,
penggunaan tanah dengan produktivitas rendah.
4. Analisis
Aspek Lingkungan
Pada analisis aspek
lingkungan didasarkan pada Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). AMDAL
adalah suatu kajian secara cermat dan mendalam tentang dampak penting suatu
kegiatan yang direncakan terhadap lingkungan.Perlunya AMDAL adalah :
-
Peraturan Pemerintah
-
AMDAL harus dilakukan agar kualitas
lingkungan tidak rusak dengan adanya proyek-proyek
Peran AMDAL
-
Peran dalam pengelolaan lingkungan
-
Peran dalam pengelolaan proyek
-
Peran dalam dokumen penting\
5)
Kesimpulan
kelayakan
aspek hukum adalah jika ide bisnis mampu memenuhi ketentuan hukum,persyaratan
perizinan,dan jaminan yang diperlukan jika bisnis dibiayai dengan pinjaman maka
bisnis tersebut dinyatakan layak sebaliknya jika ide bisnis tidak mampu memenuhi ketentuan yang ada maka
dinyatakan tidak layak.sedangkan Aspek lingkungan dilakukan dengan menganalisis
tingkat kesesuaian lingkungan dengan ide bisnis serta menganalisis perbandingan
dampak positif dan dampak negatif bisnis bagi lingkungan.Sebua ide bisnis akan
dinyatakan layak berdasarkan aspek lingkungan jika lingkungan ide bisnis sesuai
dengan kondisi lingkungan dan memiliki dampak positif yang lebih besar terhadap
lingkungan dibandingkan dengan dampak negatifnya.
Bab
V
Penilaian Aspek Pasar dan Pemasaran
1.
Pendahuluan
Penilaian Aspek Pasar dan Pemasaranini pembahasan di bagi
menjadi dua..Pada bagian pertama dibahas masalah aspek pasar. Pada bagian ini
dimaksudkan mengenal dan mengetahui karakteristik pasar yang akan dituju. Hasil
yang diperoleh pada aspek pasar ini akan menjadi masukan untuk analisis aspek
berikutnya yaitu aspek pemasaran,yang dibahas pada bagian dua.
2.
Analisis Aspek Pasar
Beberapa pertanyaan
dasar dalam aspek pasar adalah :
a. Berapa
market potential (pasar potensial) yang tersedia untuk masa yang akan datang ?
Untuk keperluan ini hal yang perlu
diketahui adalah:
-
Tingkat permintaan masa lalu
-
Variabel-variabl yang mempengaruhi
permintaan.
b. Berapa
market share yang dapat diserap dari keseluruhan pasar potensial?
Bagaimana perkembangan market share untuk
masa mendatang ?
c. Strategi
pemasaran yang bagaimana dapat digunakan untuk mencapai market share (dalam
analisis pemasaran)?
Analisis Pasar
Pengertian
Pasar :
menurut
Stanton adalah kumpulan orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang
untuk belanja dan kemauan untuk membelanjakannya.
Permintaan
dan Penawaran
Permintaan: Jumlah
barang yang dibutuhkan konsumen yang mempunyai kemampuan membeli pada berbagai
tingkat harga.Faktor yang mempengaruhi permintaan antara lain:
a. harga
barang itu sendiri,
b. harga
barang lain,
c. pendapatan,
d. selera.
Penawaran:
Berbagai
kuantitas barang yang ditawarkan di pasar pada berbagai
tingkat harga.Faktor yang mempengaruhi penawaran antara
lain:
a) harga
barang itu sendiri,
b) harga
barang lain,
c) biaya
produksi,
d) tingkat
teknologi,
e) tujuan
perusahaan.
Bentuk-bentuk
Pasar.
a) .
Pasar persaingan sempurna, pada bentuk pasar ini kegiatan persaingan tidak
begitu tampak dan pembeli jumlahnya terbatas.
b) Pasar
persaingan monopolis, merupakan campuran antara persaingan sempurna dengan
monopoli.
c) Pasar
persaingan oligopoli, pasar dengan jumlah penjual yang terbatas.
d) Pasar persaingan duopoli, pada pasar ini
terdapat dua penjual.
Macam-macam
Pasar.
a. Pasar
konsumen : pasar dimana konsumennya merupakan konsumen akhir
b. Pasar
industri : pasar dimana pembelinya memproses lebih lanjut untuk
disewakan/dijual
c. Pasar
penjual kembali (reseller): pedagang menengah, dealer, distributor,
grosir,agen.
d. Pasar
pemerintah: pasar yang terdiri dari unit-unti pemerintah yang membeli/menyewa
barang / jasa untuk menjalankan tugas pemerintahan.
Segmentasi
Pasar
Adalah kegiatan membagi
pasar yang heterogen kedalam pasar yang homogen. Menentukan posisi pasar dapat
dilakukan dengan cara:
a) mengidentifikasi
keunggulan kompetitif,
b) memilih
keunggulan kompetitif,
c) mewujudkan
dan mengkomunikasikan posisi.
Analisis Persaingan
Langkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan
analisis persaingan
·
Mengidentifikasi pesaing
·
Menentukan sasaran pesaing
·
Mengidentifikasi
strategi pesaing
·
Menilai
kekuatan dan kelemahan
·
Mengestimasi pola reaksi pesaing
·
Memilih pesaing
Strategi Kompetitif
·
Posisi Kompetitif :
·
Pemimpin (pemuka) pasar
(market leader)
·
Penantang pasar (market
challenger)
·
Pengikut pasar (market
follower)
·
Pengisi relung pasar (market
nicher)
3.
Analisis Aspek Pemasaran
Analisis Pemasaran
Ruang
lingkup dalam analisis pemasaran yaitu bauran pemasaran (4P –Product/produk,
price/harga, place/saluran distribusi, and promotion/promosi).Dalam
bukunya Ahmad Subagya, SE, MM, bauran pemasaran yang perlu dibahas dalam
analisis aspek ini ada 8P (Product, Price, Place, Promotion,
Positioning,Process, Physical evidence and People yang dikenal dengan
istilah bauran pemasaran sinergis). Secara umum yang akan dibahas untuk
selanjutnya hanya terbatas pada 4P.
Strategi Produk :
a.
Jenis-jenis
Produk beserta Atributnya
Pengertian produk:
suatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli,
digunakan atau dikonsumsi. Produk dapat dibedakan atau diklasifikasikan kedalam
beberapa macam seperti barang konsumsi, industri dan lainnya. Pengembangan
sebuah produk mengharuskan perusahaan menetapkan manfaat apa yang akan
diberikan oleh produk manfaat-manfaat ini dikomunikasikan dan dipenuhi oleh
atribut produk yang berujud seperti mutu, ciri dan desain.
b.
Keputusan
Merk, Kemasan dan Label
Merk dapat menambah
nilai produk. Ada beberapa syarat yang perlu dipenuhi dalam menentukan sebuah
merk.
-
Menunjukkan sesuatu tentang manfaat dan mutu
produk
-
Mudah dibedakan dengan produk lain
-
Dapat didaftarkan kepada badan hukum
Kemasan. Banyak barang
yang ditawarkan kepasar harus dikemas terlebih dahulu.Kegunaan dari kemasan
meliputi:
-
menjaga atau melindungi produk
-
memudahkan pengangkutan
-
menarik konsumen
Label: Mempunyai berbagai fungsi. Setidaknya label
mengidentfikasikan produk
atau merk.
c.
Strategi
Daur Hidup Produk
Barang/produk yang diluncurkan oleh suatu perusahaan
menjalani siklus/daur
kehidupan. Siklus/daur kehidupan barang terdiri dari
beberapa tahapan. Tahap
pengenalan, pertumbuhan, kedewasaan dan
penurunan.
Strategi Harga :
a.
Pengertian Harga: Harga adalah sejumlah
nilai yang ditukarkan oleh konsumen dengan manfaat dan suatu produk atau jasa.
Keputusan mengenai harga dipengaruhi oleh beberapa
faktor :
-
Sasaran pemasaran
-
Pertimbangan organisasi
-
Konsumen
-
Pesaing
b.
Pendekatan Umum Penetapan Harga
-
Berdasarkan biaya, yaitu metode
penetapan harga biaya plus
-
Analisis pulang pokok
-
Berdasarkan persepsi pembeli
-
Berdasarkan persaingan
-
Strategi Promosi :
Dalam strategi ini harus memperhatikan bauran
promosi yang terdiri dari:
Periklanan (Advertising)
: Personal Selling, Promosi Penjualan, Publisitas.Penjelasan Strategi
Promosi:Periklanan: Segala bentuk penyajian dan promosi non pribadi yang
dibayar baik mengenai gagasan, barang atau jasa oleh sponsor yang
teridentifikasikan.Didalam mengembangkan periklanan ada beberapa keputusan
yaitu:
a. Menetapkan
sasaran, iklan dimaksudkan untuk memberitahukan, meyakinkan atau untuk
mengingatkan suatu produk.
b.
Menciptakan pesan periklanan
c.
Memilih media periklanan
d.
Mengevaluasi program periklanan.
Personal
selling (Penjualan pribadi)
Pada kegiatan promosi
ini terjadi interaksi jangka pendek untuk meningkakan pembelian atau penjualan
suatu produk/jasa dimana pembelian diharapkan dilakukan sekarang juga.
Strategi Saluran Distribusi
Saluran distribusi
merupakan jalan (saluran) yang akan dilalui oleh suatu produk untuk sampai
ketangan konsumen. Jenis saluran disribusi bisa langsung, yaitu produsen
langsung ke konsumen; dan saluran distribusi tidak langsung dengan menggunakan
perantara untuk sampai ketangan konsumen. Keputusan Mengenai Desain Saluran.
Untuk mendesain suatu sistem saluran diperlukan analisis kebutuhan layanan
konsumen, penetapan sasaran dan kendala sasaran, pengidentifikasian
alternatifalternatif saluran yang utama serta evaluasinya.
Keputusan ini meliputi:
1) menganalisis
kebutuhan layanan konsumen;
2) menetapkan
sasaran dan kendala saluran;
3) mengidentifikasi
alternatif utama;
4) mengevaluasi
alternatif saluran utama.
Keputusan mengenai manajemen saluran:
1) memilih
anggota saluran;
2) memotivasi
anggota saluran;
3) mengevaluasi
anggota saluran.
Proses Manajemen Pemasaran
Pemasaran bukanlah
sekedar menjual atau memasang iklan semata tetapi merupakan keseluruhan proses
yang dilakukan oleh perusahaan. Unsur-unsur dari proses itu :
a. Membuat
Rencana Pemasaran.
Perencanaan yang baik
merupakan salah satu faktor keberhasilan usaha.Perencanaan dapat berupa
perencanaan jangka panjang, menengah maupun jangka panjang.
b. Menganalisis
Peluang Pasar.
Setiap perusahaan harus mampu mengidentifikasi
peluang-peluang baru dipasar
dan terus menerus mencari cara baru untuk menawarkan
suatu nilai kekonsumen.
c. Memilih
Pasar Sasaran.
Perusahaan tentunya
mengetahui bahwa dia tidak dapat memuaskan semua konsumen sehingga perlu
memiliki dan menetapkan konsumen yang akan dilayani.
d. Mengembangkan
Bauran Pemasaran.
e. Mengelola
Usaha Pemasaran.
Pada dasarnya analisis
aspek pasar dan Pemasaran dikaji untuk menjawab
beberapa pertanyaan berikut :
a. Apakah
produk yang akan ditawarkan ke pasar masih marketable ?
b. Jika
masih marketable, seberapa besar kemampuan pasar dalam menyerap produk
tersebut.?
c. Bagaimana
tingkat kecenderungan permintaan dan penawaran terhadap produk tersebut diwaktu
yang akan dating?.
d. Dimana
posisi produk ditengah persaingan produk produk sejenis yang sudah ada saat
ini?.
e. Strategi
pemasaran apa yang akan dilakukan agar produk dapat berhasil dipasar?
4.
Kesimpulan
Kesimpulan Aspek pasar
dan pemasaran dilakukan dengan menganalisis tingkat kemampuan perusahaan untuk
mencapai volume penjualan yang menguntungkan.Untuk mempermudah membuat
kesimpualn pada aspek pasar dan pemasaran.
Bab VI
Alat-alat
Analisis Dalam Aspek Pasar
dan
Pemasaran
1)
Pendahuluan
Alat-alat Analisis Dalam Aspek Pasardan Pemasaran untuk
memberi pengertian dan pemahaman tentang alat-alat analaisis yang digunakan
dalam aspek pasar dan pemasaran.
2)
Alat-alat Analisis Dalam Aspek
Pasar dan Pemasaran
Didalam analisis aspek
ini, misalnya untuk meramalkan permintaan menganalisis pesaing, menentukan
kombinasi produk diperlukan suatu analisis. Alat analisis itu diantaranya
teknik regresi, peramalan dan korelasi. Sebelum melakukan analisis, berdasarkan
metode statistik, langkah pertama yang dibutuhkan adalah tersedianya data. Data
bisa berupa data primer, misalnya lewat penyebaran angket, kuesioner kepada
sasaran. Data yang selanjutnya dianalisis sesuai dengan jenis dan alat analisis
yang digunakan. Beberapa alat analisis yang bisa digunakan :
1.Analisis
SWOT
Analisis mengenai
kekuatan (Strength), kelemahan (Weakness), Kesempatan (Opportunity),
dan ancaman (Threat) yang mungkin akan dihadapi.
2.Analisis
data Kuesioner
Analisis data ini
biasanya menggunakan metode statistik, misalnya mencari ratarata (mean),
penyimpangan (standar deviasi), proporsi.Selain dengan analisis data diatas
masih ada lagi yaitu :
Regresi
Dalam kenyataannya kita
mungkin ingin memperkirakan suatu keadaan tertentu yang timbul karena
dipengaruhi oleh satu atau beberapa faktor lain. Misalnya, menduga hasil
penjualan berdasarkan biaya promosi, biaya distribusi biasanya menggunakan alat
analisis tertentu, yaitu regresi, baik linier, berganda maupun non linier.
Pembahasan, persamaan, rumus dan pemakaian rumus telah dibahas pada matakuliah
statistik. Selain untuk melihat pengaruh suatu variabel terhadap variabel lain,
metode peramalan, misalnya peramalan penjualan, permintaan, market share,
penawaran, bisa digunakan alat analisis menggunakan metode Least Square.
Korelasi
Masih berkaitan dengan
analisis hubungan antara beberapa variabel, analisis korelasi berguna untuk
menentukan suatu besaran yang menyatakan seberapa kuat hubungan suatu variabel
dengan variabel lain. Nilai koefisien korelasi menunjukkan derajat hubungan,
sedangkan tanda negatif atau positif menunjukkan arah hubungan. Nilai koefisien
korelasi berkisar dari –1 sampai +1.
3)
Kesimpulan
Alat-alat analaisis
yang digunakan dalam aspek pasar dan pemasaran.yaitu dengan analisis SWOT dan
analisis Kuesioner.
Bab VII
Penilaian
Aspek Teknik dan Teknologi
1.
Pendahuluan
Tujuan studi aspek ini adalah untuk
meyakini apakah secara teknis dan pilihan teknologi, rencana bisnis dapat
dilaksanakan secara layak atau tidak layak , baik pada saat pembangunan proyek
atau operasional secara rutin
Studi aspek teknik dan teknologi,
meliputi:
1. Penentuan
strategi produksi, dan perencanaan produk
2. Proses
pemilihan teknologi untuk produksi
3. Penentuan
kapasitas produksi yang optimal
4. Letak
pabrik dan layoutnya, dan tata letak usaha dan layoutnya.
5. Rencana
operasianal dalam hal jumlah produksi.
6. Rencana
pengendalian persediaan bahan baku dan barang jadi.
7.
Pengawasan kualitas produk, baik dalam bentuk barang ataupun jasa
2.
Masalah
Manajemen Operasional
Manajemen operasional adalah suatu
fungsi atau kegiatan manajemen yang meliputi perancanaan, organisasi staffing,
koordinasi, pengarahan, dan pengawasan terhadap operasi perusahaan. Operasi ini
merupakan suatu kegiatan (didalam perusahaan) untuk mengubah masukan menjadi
keluaran, sehingga keluarannya akan lebih bermanfaat dari masukannya. Keluaran
tersebut dapat berupa barang dan / atau jasa. Tugas menajemen di perusahaan
adalaha untuk mendukung manajemen dalam rangka pengambiulan keputusan
masalah-masalah produksi/operasi.
Ada tiga masalah pokok yang dihadapi
perusahaan, yaitu:
1. Masalah
penentuan posisi perusahaan.penetuuan posisi perusahaan dalam masyarakat
bertujuan agar keberadaan perusahaan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan
dapat dijalankan secara ekonomis, efektif dan efsien.
2. Masalah
desain. Masalah desain akan mencakupo perancangan fasilitas operasi yang akan
digunakan. Untuk mengatasi masalah ini, hendaknya dilakukan pengambilan
keputusan di bidang rancang bangun ( design ) . Untuk proses manufaktur yang
menghasilkan barang, keputusan ini antara lain meliputi; perencanaan letak pabrik,
proses operasi, teknologi yang digunakan, rencana kapasitas mesin yang akan
dipakai, perencanaan bangunan, tata-letak ( layout ) ruangan, dan linkungan
kerja.
3. Masalah
operasional. Masalah operasional timbul biasanya pada saat proses produksi sudah
berjalan. Untuk proses manufaktur yang menghasilkan barang, keputusan terhadap
masalah operasional ini antara lain : rencana produksi, rencana persediaan
bahan baku, penjadwalan kerja pegawai, pengawasan kualitas dan pengawasan biaya
produksi.
3.
Masalah Proses
Produksi Dan Operasi
Persoalan-persoalan dalam proses
prosduksi/operasi ternyata cukup banyak dan kompleks. Namun,
Persoalan-persoalan itu akan dipilah-pilah, dan disesuaikan dalam studi
kelayakan bisnis. Untuk Proses manufaktur, persoalan – persoalan dalam proses
tersebut dikelompokan sesuai dengan masalah manajemen operasional diatas,
sebagai berikut:
1.
Kelompok Masalah Posisi Perusahaan,
persoalan-persoalan utamanya adalah:
a)
Pemelihan strategi produksi
b)
Pemilihan dan perencanaan produk
c)
Perencanaan kualitas
Berikut
paparanya :
a.
Pemilihan Startegi Produksi
Agar barang/jasa yang diproduksi
akan memenuhi kebutuhan konsumen, biasanya didahului dengan suatu kegiatan
penelitian pasar dan pemasaran. Dari masukan penelitian pasar dan pemasran ini,
berikutnya akan ditetapkan macam-macam produk yang menjadi alternatif untuk
dibuat, selanjutnya akan dikaji pula kaitanya dengan aspek-aspek yang lain,
seperti aspek keuangan dan seterusnya.
b.
Pemilihan dan Perencanaan Produk
Setelah beberapa alternatif ide
produk tersaring,selanjutnya akan dikaji produk ( beberapa produk ) apa yang
menjadi prioritas untuk diproduksi. Biasanya, untuk menetapkan produk (
produk-produk ) tersebut akan dilakukan melalui tahapan – tahapan pekerjaan ,
tahapan itu meliptuti :
a)
Penentuan Ide Produk dan Seleksi
Pasa intinya, aspek pasar dan
pemasaran untuk mengetahui apakah ide-ide produk diperkirakan untuk mengetahui
apakah perusahaan mampu membuat produk tersebut dengan segala sumber daya yang
dimilikinya. Sedangkan untuk aspek keuangan, adalah meniliai apakah produk
tersebut jika dihasilkan akan mendatangkan keuntungan yang sesuai dengan
harapan.
b)
Pembuatan Desain Produk Awal
Dalam
produksi barang, gambaran desain awal akan lebih jelas bila dibandingkan dengan
produk jasa. Dalam membuat desain produk awal ini, hendaknya dipertimbangkan
hal-hal seperti: manfaat produk yang akan dibuat, fungsi yang hendaknya
dimiliki barang agar menunjang manfaat-manfaatnya, desain, seni, dan estitika
barang yang akan diproduksi. Desain produk awal ini akan ditindaklanjuti
menjadi produk yang lebih mnedekati sebenarnya.
c)
Pembuatan Prototip dan Pengujian
Prototip
adalah produk yang dibuat sebagai produk percobaan sebelum produk dibuat secara
besar-besaran. Ia berguna untuk menilai kemampuan produk agar sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan.Semetara itu, pengujian dilakukan untuk
mengetahui apakah prototip ini sudah dapat diimplementasikan atau belum. Jika
belum, masih dapat diperbaiki lagi, lalu diuji lagi dan seterusnya sehingga
prototip ini sesuai dengan harapan. Akhirnya, terciptalah desain produk akhir
yang siap unutk diimplementasikan.
d)
Implementasi
Tahap ini
mecoba untuk menilai apakah produk yang sudah diproduksi dan ditawarkan di
pasar memiliki masa depan yang baik.
c.
Perencanaan Kualitas
Kualitas produk merupakan hal
penting bagi konsumen. Perusahaan hendaknya menentukan suatu tolak ukur rencana
kualitas produk dari tiap dimensu kualitasnya. Dimensi kualitas produk dapat
dipapaekan berikut ini:
·
2. Kelompok Masalah Desain,
persoalan-persoalan utamanya adalah :
a.
Pemilihan Teknologi
b.
Perencanaan Kapasitas Pabrik
c.
Perencenaan Letak Pabrik
d.
Perencanaan tataletak ( layout ) pabrik.
Berikut paparanya:
a.
Pemilihan Teknologi
Berkaitan dengan pemilihan
teknologi, biasanya suatu produk tertentu dapat diproses dengan lebih dari satu
cara, sehingga teknologi yang dipilih pun perlu ditentukan secara jelas.
Patokan umum yang dapat dipakai misalnya adalah dengan mengetahui seberapa jauh
derajat mekanisasi yang diinginkan dan manfaat ekonomi yang diharapkan.
b.
Rencana Kapasitas Produksi
Kapasitas didefinisikan sebagai
suatu kemampuan pembatas dari unit produksi untuk berproduksi dalam waktu
tertentu. Kapasitas dapat dilihat dari sisi masukan ( input ) dan keluaran (
output ). Rencana kapasitas produksi dalam rangka studi kelayakan aspek teknis
dan teknologi ini tergantung beberapa pilihan sistem , antara lain:
3. Kelompok
Masalah Operasional, persoalan-persoalan utamanya adalah :
a.
Perencanaan Jumlah Produksi
b.
Manajemen Persediaan
c.
Materials Requierement Planning
d.
Pengawasan Kualitas Produk
Berikut paparanya :
a.
Perencanaan Jumlah Produksi
Aktivitas produksi hendaknya
direncanakan dengan baik agar jumlah produksi yang dihasilkan tidak terlalu
banyak atau terlalu sedikit. Dalam industri manufactur, ada beberapa faktor
utama yang akan mempengaruhi perencenaan jumlah produksi perusahaan, yang
biasanya dijadikan sebagai pembatas jumlah produksi yang akan dihasilkan.
Faktor-faktor tersebut adalah :
1.
Permintaan.
2.
Kapasitas pabrik
3.
Suplai bahan baku.
4.
Modal kerja
5.
Peraturan pemerintah dan ketentuan teknis lainnya juga berperan dalam
perencanaan jumlah produksi.
b.
Manajemen Persediaan
Persediaan barang biasnya digunakan
untuk mengantisipasi permintaan konsumen yang meningkat secara tajam, atau
untuk mensupalai kekurangan bahan baku. Hal-hal yang pokok yang perlu dikaji
dalam ranga studi kaelayakan antara lain adalah sebagai berikut:
·
Penentuan jumlah order
·
Safety Stock
·
Inventory Sistem
·
Materials Requiment Planning
c.
Pengawasan Kualitas Produk
Kualitas produk baik barang maupun
jasa merupakan suatu kesatuan karesterintik produk dan jasa dari pemasaran,
rekayasa, manufaktur, dan pemeliharaan yang membuat produk dan jasa dapat
memenuhi harapan-harapan para konsumen.
Perencanaan kualitas. Aktivitas ini
merupakan pengembangan dari produk dan proses untuk memenuhi kebutuhan
konsumen, yang terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut.
·
Menentukan siapa konsumennya
·
Menentukan apa kebutuhan atau keinginan konsumen
·
Mengembangkan produk dan kualitas yang sesuai
·
Memgembangkan proses sebagai pedoman bagian operasi/produksi.
Pengendalian Kualitas, Aktiva ini
dilakukan pada tahap operasi langkah-langkah yang dilakukan yaitu :
·
Evaluasi performansi aktual
·
Membandingkan performansi aktual dengan sasaran yang direncanakan
·
Mengambil tindakan terhadap penyimpangan.
Perbaikan Kualiatas. Aktivitas
ketiga dari trilogi ini adalah bertujuan untuk mencapai tingkat yang lebih baik
daripada sebelumnya.
IMPLIKASI PADA Studi Kelayakan
Bisnis
4.
Kesimpulan
Hasil studi aspek teknis dan
tekhnologi hendak memberikan informasi perihal :
- Bagaimana memilih strategi produksi, perencanaan
produk, dan kualitasnya, sehingga ada pegangan yang jelas terhadap langkah
langkah yang akan ditempuhdalam proses berikutnya.
- Bagaimana menentukan kapasitas produksi yang
optimal sehingga kemampuannya dapat ditentukan, baik dalam rangka
pemenuhan permintaan pasar sasaran maupun perencanaan peninggkatan pangsa
pasar.
- Bagaimana proses pemilihan tekhnologi yang tepat
guna sehingga kinerja yang diharapkan dari tekhnologi tersebut jelas.
- Penenentuan letak pabrik bagi industri manufaktur
atau letak usaha bagi industei jasa.
- Penentuaan tataletak (layout) ini dalam pabrik
atau terletak bagi industri jasa, seperti pada ruangan-ruangan kantor.
- Menentukan perencanaan operasional,
misalnya dalam jumlah hal produksi, hendaknya juga dianalisis.
- Khususnya dalam industri manufaktur, persediaan
bahan baku hendaknya tidak kurang atau berlebih, demikian pula persediaan
barang jadi.
- Pengawasan kaulitas produk, baik dalam bentuk
barang ataupun jasa, hendaknya dapat dilakukan dengan baik.
Bab VIII
Penilaian
Aspek Manajemen dan SDM
1.
Pendahuluan
Penilaian Aspek Manajemen ini dimaksudkan untuk
memberi pengertian dan pemahaman tentang studi kelayakan, khususnya
menganalisis aspek manajemen kepada para mahasiswa. Berkaitan dengan
aspek manajemen, pembahasan disajikan dalam dua bagian manajemen
pembangunan proyek kemudian manajemen dalam operasional.
2.
Manajemen Pembangunan Proyek
Pada masa pembangunan
proyek, menyusun rencana penyelesaian proyek tepat pada waktunya,
mengkoordinasikan berbagai kegiatan dan sumber daya diarahkan agar sarana fisik
proyek tersebut dapat disiapkan tepat waktu. Masa pembangunan proyek bukan
hanya pembangunan sarana fisik saja tetapi berbagai sarana lain sampai proyek
melakukan produksi percobaan.
Perencanaan
Pelaksanaan Proyek
Tahap perencanaan
proyek merupakan tahap yang sangat penting dan menentukan.
Langkah-langkah dalam penyusunan perencanaan proyek
adalah :
Ø Merancang
elaksanaan proyek, membaginya dalam berbagai kegiatankegiatan diidentifikasi
dan hubungan antar kegiatan harus jelas.
Ø Menentukan
skedul/jadwal kegiatan dalam proyek Berkaitan dengan waktu, biasanya dipergunakan
bantuan teknik/cara seperti bagan GANTT atau diperluas dengan menggunakan
analisa jaringan (Network Analysis) seperti PERT.
Bagan GANTT
Bagan ini untuk
mengatasi masalah pengawasan produk. Bagan ini kemudian menjadi titik tolak
dipergunakannya teknik analisa jaringan seperti PERT dan CPM. Bagan GANTT pada
dasarnya merupakan peta yang menggambarkan pekerjaan yang harus dilaksanakan
dan hubungan yang ada pada tiap tingkat/tahap pekerjaan.
Konsep Network Planning
Network Planning (analisa
jaringan) merupakan suatu kegiatan perencanaan sekaligus pengawasan. Dalam Network
Planning dimulai dengan menginventarisasikan segala kegiatan/aktivitas dan
termasuk pula disini logika ketergantungan antara aktivitas/kegiatan tersebut.
Selanjutnya proyek akan dapat dilaksanakan setelah faktor waktu dan sumber daya
juga disediakan.
Manfaat dibuatnya Network Planning
Dengan harus
menggambarkan logika ketergantungan dari setiap kegiatan dalam sebuah analisa
jaringan, secara tidak langsung sebelumnya sudah merencakanan sebuah proyek
sampai detail.
-
Dapat digunakan untuk pengawasan atas
pelaksanaan sebuah proyek baik dari sisi waktu maupun biaya. Dalam membuat
suatu analisa jaringan beberapa data yang diperlukan, antara lain :
-
Urutan pekerjaan
-
Biaya untuk setiap kegiatan atau biaya
percepatan kegiatan
Dalam membuat/menggambarkan analisa jaringan konsep
yang diperlukan :
-
Events (kejadian) suatu keadaan tertentu
yang terjadi pada saat tertentu.
-
Aktivitas; pekerjaan yang diperlukan
untuk menyelesaikan suatu kejadian tertentu.
3.
Manajeman dalam operasional
Tahap berikutnya dalam
aspek manajemen menyangkut masalah merencakan pengelolaan proyek tersebut dalam
operasinya nanti. Beberapa pertanyaan mendasar yang perlu dicari jawabannya
adalah :
-
Apa sebaiknya bentuk
badan usaha yang akan dipergunakan
-
Jenis-jenis pekerjaan apa yang
diperlukan agar usaha tersebut bisa berjalan lancar
-
Persyaratan-persyaratan
apa yang diperlukan untuk bisa menjalankan pekerjaan
-
Bagaimana struktur organisasi yang
dipergunakan
-
Bagaimana kita bisa mencari tenaga kerja
untuk memenuhi tuntutan tersebut.
Pemilihan Bentuk Badan usaha
Proyek bisnis yang akan
dibangun dapat merupakan suatu bagian atau divisi baru darai suatu perusahaan,
atau dapat juga merupakan suatu perusahaan yang baru berdiri sendiri.Setelah
disesuaikan dengan visi dan misi dan rencana rencana yang akan dilaksanakan,
maka bentuk badan usaha yang legalpun perlu segera ditentukan.Dalam pemilihan
bentuk badan usaha faktor pengawasan harus diperhatikan.
Bentuk
badan usaha ada kaitannya dengan pengelolaan, pembagian laba serta
pengawasan/kontrol terhadap pelaksanaan, pertanggungjawaban dan pengawasan
proyek.
Jenis-jenis Pekerjaan
Untuk menjawab hal
mengenai jenis-jenis pekerjaan apa yang diperlukan serta kriteria apa yang
diisyaratkan kepada pemangku/pelaksana kegiatan ini. Dilaksanakan dengan
membuat suatu analisa jabatan. Hasil dari analisis jabatan
memberikan deskripsi,
gambaran dari suatu jabatan atau pekerjaan. Disamping itu hasil dari analisis
jabatan yang dbuat juga memberikan informasi tentang jabatanjabatan kunci serta
beberapa persyaratan yang harus ipenuhi oleh pemangku jabtan (Job spesikasi)
tersebut. Tahap selanjutnya yang juga diperlukan adalah menentukan struktur
organisasi yang akan digunakan. Dengan membuat suau struktur organisasi berarti
ada pembagian pekerjaan secara jelas. Siapa yang bertanggung jawab dan kepada
siapa harus diberi pertanggungjawaban suatu pekerjaa terlihat dari struktur
organisasi ini. Setelah merencanakan semua tugas, wewenang dan tangggung jawab
setiap jabatan, persyaratan yang diminta, hubungan antar bagian (struktur
organisasi) langkah berikutnya adalah mencari tenaga kerja (personil) yang akan
memangku jabatan tersebut. Pada dasarnya tenaga kerja yang akan memangku
jabatan tersebut bisa tenaga kerja yang sudah siap, bisa tenaga kerja yang
belum siap sehingga perlu dididik atau dilatih terlebih dahulu. Biasanya kedua
cara tersebut dapat digunakan secara bersama-sama.
4.
Fungsi Aspek manajeman SDM
Pengelolaan sumber daya
manusia pada dasarnya merupakan deskripsi dari administrasi atau manajemen
pendidikan dengan setting proses administrasi atau manajemen pendidikan
yang didesain untuk saling berkaitan antara tujuan individu maupun organisasi.
Menurut Castetter (1981:3) proses administrasi atau manajemen tersebut
meliputi planning, recruitment, selection, induction, appraisal,development,
compensation, bargaining, security, continuity, and information. Sedangkan Randall
(1987:29) fungsi-fungsi tersebut ke dalam proses sumber daya manusia yang
meliputi training”.manusia di atas dapat dipahami bahwa suatu
pengelolaan sumber daya manusia merupakan suatu proses yang berhubungan dengan
implementasi indikator fungsi-fungsi pengelolaan atau manajemen yang berperan
penting dan efektif dalam menunjang tercapainya tujuan individu, lembaga,
maupun organisasi atau perusahaan.Bagi suatu organisasi, pengelolaan sumber
daya manusia menyangkut keseluruhan urusan organisasi dan tujuan yang telah
ditetapkan. Untuk itu seluruh komponen atau unsur yang ada di memfokuskan pada
perencanaan yang menyangkut penyusunan staff, penetapan program latihan jabatan
dan lain sebagainya. Hal ini perlu dilakukan untuk mengantisipasi perkembangan
jangka pendek dan jangka panjang dari suatu organisasi tersebut, khususnya yang
menyangkut kesiapan sumber daya manusianya. Alasan lainnya adalah bahwa suatu
pengelolaan sumber daya manusia dalam suatu organisasi tidak dapat terlepas
dari lingkungan internal maupun eksternal, yang pada suatu saat akan dapat
mempengaruhi keberadaan organisasi tersebut.
5.
Kesimpulan
Setelah
mencermati latar belakang permasalahan dan pembahasan mengenai pengelolaan
sumber daya manusia, khususnya yang berkenaan dengan aspek rekrutmen dan
seleksi,maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan:
1.
Pengelolaan sumber daya manusia adalah merupakan aspek yang sangat penting
dalam proses pendidikan secara umum. Oleh karena itu fungsi-fungsi dalam
pengelolaan sumber daya manusia harus dilaksanakan secara optimal sehingga
kebutuhan yang menyangkut tujuan individu, perusahaan,organisasi ataupun
kelembagaan dapat tercapai. Disamping itu dengan prosedur pengelolaan sumber
daya manusia yang baik diharapkan kekurangan dan problem yang dihadapi oleh
bangsa Indonesia, yaitu yang terkait dengan kemampuan daya saing dapat
teratasi.
2. Rekrutmen
yang merupakan upaya untuk menghasilkan suatu pool pelamar kerja untuk
ditempatkan pada posisi pekerjaan yang lowong diperoleh melalui sumber
eksternal maupun internal.Rekrutmen harus diupayakan untuk dapat memenuhi
kebutuhan perusahaan, individu pelamar dan masyarakat. Kebutuhan individu dalam
rekrutmen ini mempunyai dua aspek, yaitu menarik calon pelamar dan
mempertahankan karyawan yang diinginkan. Untuk melakukan rekrutmen hendaknya
perusahaan benar-benar mempertimbangkan pelamar yang benar-benar memiliki
potensi yang unggul dan memenuhi persyaratan serta harus disesuaikan dengan
jumlah yang diperlukan sehingga orang yang terpilih benar-benar sesuai dengan
pekerjaanya.
Bab
IX
Penilaian
Aspek Finansial
1. Pendahuluan
Penilaian Aspek Finansialini dimaksudkan untuk memberi
pengertian dan pemahaman tentang studi kelayakan, khususnya penilaian
Aspek Finansial kepada para mahasiswa.Aspek ini bertujuan untuk membandingkan
pengeluarandengan pendapatan seperti ketersediaan dana dan sumbernya,
serta aliran kas proyek. serta aliran kas proyek.
2. Kebutuhan
Dana Dan Sumbernya
Kebutuhan dana dan
sumber pemenuhannya Pada materi ini membicarakan masalah kebutuhan dana dan
sumber dana yang bisa dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan dana. Kebutuhan
Dana Untuk Aktiva Tetap Aktiva tetap dibedakan atas; aktiva tetap berwujud dan
aktiva tetap tidak berwujud. Aktiva tetap berwujud dapat berupa:
-
Tanah dan pengembangan lokasi
-
Bangunan dan perlengkapannya
-
Pabrik dan mesin-mesin
-
Aktiva tetap lainnya, perlengkapan
kantor, perlengkapan untuk penelitian dan pengembangan, perlengkapan angkutan.
Dasar Penaksiran:
-
Rencana yang terperinci dan spesifikasi
lengkap
-
Rancangan garis besar dan spesifikasi
yang belum lengkap
-
Pengalaman dengan proyk yang sama
ditempat lain
-
Pengalaman dengan proyek agak berbeda di
tempat lain
-
Beberapa pengalaman yang telah diuji
secara empiris
Informasi tentang harga:
-
Harga-harga diwaktu lalu
-
Daftar harga yang masih berlaku
-
Daftar harga kira-kira
Aktiva Tetap tidak berwujud dapat berupa :
-
Paten, lisensi, goodwill, copyright,
engineering fees
-
Biaya pendahuluan
-
Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan
sebelum produksi secara komersial
Aliran Dana Untuk Modal Kerja
Untuk menghitung
kebutuhan modal kerja tersedia beberapa metode.Ketepatan metode tersebut
tergantung pada pengertian modal kerja yang dipergunakan. Pada dasarnya
menghitung besarnya kebutuhan dana untuk modal kerja diperoleh dari berapa
kebutuhan untuk masing-masing komponen modal kerja. Pembahasan lebih rinci ad
di mata kuliah Manajemen Keuangan Lanjutan.
Sumber Dana
Beberapa sumber dana, diantaranya :
-
Modal sendiri yang disetor pemilik
perusahaan
-
Saham, saham biasa atau saham preferen
-
Obligasi
-
Kredit bank
-
Leasing
-
Project Finance
Dalam prakteknya ada
semacam pedoman untuk menentukan sumber dana apa yan sebenarnya dipergunakan
untuk memenuhi kebutuhan dana, yaitu :
·
Aktiva tetap yang tidak disusutkan
sebaiknya dibelanjai dengan modal sendiri.
·
Aktiva tetap yang disusut sebaiknya
mengunakan modal sendiri atau hutang jangka panjang yang jatuh temponya tidak
lebih pendek daripada usia ekonomi aktiva tetap.
·
Aktiva
lancar bisa dibelanjai dengan hutang jangka pendek, dan periode jatuh temponya
tidak lebih pendek daripada periode keterikatan dana pada aktiva lancar
·
Untuk
aktiva lancar yang permanen sebaiknya dibelanjai dengan hutang jangka panjang
atau modal sendiri.
3. Aliran
Kas Proyek
Mengapa aliran kas
penting untuk diketahui? Aliran kas berkaitan dengan kas dan Kas sangat penting
karena dengan kas melakukan investasi, dengan kas membayar kewajiban finansial,
dan lain-lain. Komponen aliran kas, terdiri dari :
o
Initial Cash Flow (Kas
Permulaan)
Untuk menentukan kas
permulaan maka pola aliran kas yang berhubungan dengan investasi harus
diidentifikasi. Aliran kas permulaan ini tidak hanya terjadi pada awal periode
tetapi bisa beberapa kali Aliran kas masuk = laba setelah pajak + penyusutan +
bunga (1 – pajak)
o Operational
Cash Flow
Penentuan maupun
estimasi tentang berapa besarnya Operational Cash Flow.Setiap tahunnya,
merupakan titik permulaan untuk penilaian profitabilitas usulan investasi
tersebut.
o Terminal
Cash Flow
Terminal Cash Flow umumnya
terdiri dari cash flow nilai sisa (residu) i nvestasi tersebut dan pengembalian modal kerja.Berikut contoh
cara menaksir aliran kas.Suatu perusahaan memperoleh laba bersih setelah pajak
sebesar Rp. 100 juta. Penyusutan/epresiasi Rp. 1 juta. Modal tidak menggunakan
modal pinjaman.Sehingga aliran kas masuk bersih adalah Laba setelah pajak +
depresiasi = 100 juta + 1 juta = Rp. 101 juta.
4. Kesimpulan
Kesimpulan
keuangan dilakukan dengan menganalisis tingkat kemapuan pemenuhan kebutuhan
permodalan dan ketentuan tingkat pengembalian investasi.
Bab
XI
Penutup
Kesimpulan
/RESUME
Studi Kelayakan
Bisnis dibutuhkan oleh:
1. Pihak Investor
Sebelum menanamkan
modalnya di perusahaan yang akan dijalankan investor akan mempelajari laporan
studi kelayakan bisnis yang telah dibuat, karena investor memiliki kepentingan
langsung tentang keuntungan yang akan diperoleh dan jaminan modal yang akan
ditanamkan.
2.Pihak Kreditor
Sebelum memberikan
kredit pihak bank perlu mengkaji studi kelayakan bisnis dan mempertimbangkan
bonafiditas dan tersedianya agunan yang dimilliki.
3.Pihak Manajemen Perusahaan
Sebagai leader
manajemen perusahaan juga memerlukan studi kelayakan bisnis untuk mengetahui
dana yang dibutuhkan, berapa yang dialokasikan dari modal sendiri, rencana
pendanaan dari investor dan kreditor.
4.Pihak Pemerintah dan Masyarakat
Perusahaan yang
akan berdiri harus memperhatikan kebijakan-kebijakan yang ditetapkan oleh
pemerintah agar dapat diprioritaskan untuk dibantu oleh pemerintah.
5. Bagi Tujuan Pembangunan Ekonomi
Penyusunan studi kelayakan bisnis perlu dianalisis
manfaat yang akan didapat dan biaya yang ditimbulkan proyek terhadap
perekonomian nasional, karena sedapat mungkin proyek dibuat demi tercapainya
tujuan-tujuan nasiona.